ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
04 Agustus 2010, 10:08

Depdiknas Buka Peluang Beasiswa ke Luar Negeri

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Begitulah isi pemaparan Dr AB Susanto MSc, koordinator program Beasiswa Unggulan Selasa (3/4) yang disaksikan oleh puluhan mahasiswa ITS. "Kami siap mengirimkan tunas unggul bangsa ke luar negeri sekalipun," jelasnya.

Terdapat 12 program beasiswa unggulan yang disediakan oleh Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kemendiknas. Selain studi mulai jenjang sarjana hingga doktoral, juga terdapat program khusus untuk peneliti, seniman, olahragawan, penulis hingga wartawan.

Kemudian pria yang akrab disapa Abe itu menjelaskan syarat umum untuk mengajukan beasiswa, "Selain kemampuan bahasa asing yang mutlak diperlukan, pelamar juga harus mempunyai prestasi yang baik di bidangnya," ujar pria kelahiran Yogyakarta itu.

Abe pun mengungkapkan tidak menutup kemungkinan jika mahasiswa yang dikirim pada program magister untuk melompat hingga membuat disertasi S3. "Tanyakan pada profesor kalian, pembimbing, dan juga senior. Berpikirlah di luar kebiasaan," tutur jebolan Universitas Duesseldorf, Jerman itu.

Menurutnya hal yang juga harus dimiliki oleh peserta adalah fokus, detil, dan konsisten. "Kalau bisa S1, S2, S3 nya harus in line. Misalnya S1 Teknik Industri, ya jangan mengambil Manajemen untuk S2 lalu Sastra di S3. Gak nyambung," kata dokter spesialis diabetes ini.

Satu lagi kewajiban para penerima beasiswa unggulan yaitu Intelectual Social Responsibility (ISR), yang merupakan suatu pertanggungjawaban sosial kepada DPR dan masyarakat karena sumber dana program ini dari APBN. "Pelamar harus membuat sebuah artikel yang dimuat di media masa nasional," terang Abe.

Empat dari TI ITS
Pemaparan program Beasiswa Unggulan yang berlangsung di ruang seminar Teknik Industri (TI) ITS itu juga dihadiri penerima beasiswa. Empat mahasiswa pasca sarjana TI ITS yang beruntung itu adalah Dewi Hardiningtyas, Agustina Eunike, Rahman Dwi Wahyudi dan Titok Kurniawan.

Mereka berkesempatan mengenyam double degree selama satu tahun di National Taiwan University (NTU), Taiwan. "Satu tahun kan sudah di sini," ujar Dewi yang mengambil spesialisasi Ergonomi dan Keselamatan Industri itu.

Keempatnya dijadwalkan berangkat ke Taiwan pada 11 September mendatang. "Memang pas hari raya Idul Fitri, tapi namanya kesempatan ya diambil saja," pungkas gadis berjilbab asal Malang itu. (ian/yud)

Berita Terkait