Dalam sambutanya, Arnawa mengungkapkan walaupun berbasis teknologi bukan berarti ITS tidak boleh mengembangkan diri dalam bidang Seni. Bahkan, Pemprov Bali sangat mendukung ITS untuk menjadi pusat seni dan budaya. “Gamelan ini hanya sebagai sarana pendukung untuk menjadikan ITS pusat seni dan budaya,” jelas Arnawa.

Ia menceritakan bahwa sebenarnya ITS sudah lama mengirimkan permohonan untuk permintaan gamelan. Tetapi baru sekarang Pemprov Bali dapat mengabulkannya. "Karena  rumitnya peraturan birokrasi yang harus diselesaikan,” Tuturnya. Tidak lupa Arnawa menyampaikan permintaan maaf.

Selanjutnya, Arnawa memberitahukan bahwa budaya Bali bisa dipelajari siapapun, tidak hanya untuk orang Bali saja. “Seni dan budaya Bali itu terbuka. Siapa saja boleh mempelajarinya jika mau,” imbuhnya. Ia berpesan supaya gamelan ini dirawat dengan baik. “Dan yang lebih penting digunakan,”  tegas Arnawa.

Pemberian seperangkat gamelan tersebut bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh Pemprov Bali. Pria paruh baya ini mengungkapkan, Pemprov Bali sudah beberapa kali menyumbangkan gamelan ke Institusi dalam dan luar negeri. “Pemprov Bali sudah beberapa kali memberikan gamelan ke  luar negeri seperti pada Australia dan Amerika,” beber Arnawa kemudian.

Senada dengan Arnawa, dalam sambutannya Rektor ITS menekankan walaupun selama ini lekat dengan citra kampus teknologi, bukan berarti ITS tidak membutuhkan Seni. “Selain berbasis teknologi,di ITS harus ada sisi Religi, Sosial dan Seni,” ungkap Priyo

Kedepannya, Priyo berharap  ITS dapat mengumpulkan gamelan dari seluruh Indonesia agar ITS benar-benar menjadi pusat seni dan budaya. “Nanti kita (ITS, red) juga coba mengajukan permohonan permintaan gamelan ke Madura, Aceh, Jawa dan semua tempat yang ada,” ungkapnya.

Selain itu, dosen Jurusan Teknik Sipil ITS ini berharap kerjasama dengan Pemprov Bali tidak berhenti hanya pada sumbangan gamelan ini saja. “Saya sudah menandatangani surat kunjungan ke Gubernur Bali, rencananya akan silaturahim ke Bali untuk membahas kerjasama selanjutnya,” tutup Priyo. (rik/az)