Seleksi ketat yang diikuti tim PSM ITS untuk menjadi peserta Busan Choral Festival and Competition Juni lalu tak berakhir sia-sia. Pengumuman lolosnya tim PSM ITS mengikuti kompetisi dan festival di Korea Selatan, Selasa (13/7) lalu menunjukkan capaian luar biasa sebagai salah satu aset seni di kampus berlatar teknik ini.
“November mendatang kami akan mengikuti kompetisi sekaligus festivalnya,†terang Safitri Purwanti Rahayu, Ketua Umum PSM ITS. Menurut Safitri, mereka akan membawakan sepuluh lagu untuk kompetisi mendatang, terdiri dari lima lagu klasik dan sisanya folklore. Sementara itu, dari empat kategori yang dilombakan yakni mixed choir, chamber, folklore dan pop jazz, tim PSM hanya berfokus pada kategori mixed choir dan folklore.
Lagu-lagu folklore yang akan dibawakan antara lain Kicir-Kicir, Cublak-Cublak Suweng, Angin Mamiri, Ahtoy Porosh, dan Marencong-rencong. “Tingkat kesulitannya cocok untuk kompetisi, rancak dan slow,†ujar Irwanto Laman, asisten pelatih tim PSM ITS ketika ditanya alasan pemilihan lagu.
Ahtoy Porosh misalnya, lagu daerah Kalimantan tersebut menurut Irwan memiliki cord yang tidak biasa. “Harmonisasi atau perpaduan nadanya unik,†imbuh Irwan. Sedangkan lagu Angin Mamiri, Irwan mengaku lebih meng-explore solois dengan nada tinggi. “Kita tidak menonjolkan koor tapi lebih ingin menunjukkan solois-nya,†tutur mahasiswa Teknik Informatika yang juga sibuk mengerjakan tugas akhirnya ini.
Sampai saat ini sudah banyak persiapan yang dilakukan tim PSM ITS terkait target rencananya tersebut. Tim yang rencananya akan memberangkatkan 42 orang anggotanya tersebut giat menggalang dana dan meningkatkan kualitas performance. Mulai dari iuran sesama anggota, ngamen, sponsorship, hingga menyebar kupon pun mereka lakukan. “Biaya ke luar negeri kan tidak murah, apalagi sampai memboyong 42 orang, dana yang dibutuhkan sudah pasti tidak sedikit,†papar Safitri.
Namun sibuk menggalang dana tak membuat tim PSM ITS menomor duakan kualitas performance. “Senin sampai Jumat kami full ngamen dan latihan, sementara Sabtu dan Minggu juga masih ngamen,†tutur Safitri. Diakui Safitri jika selama liburan ini, mereka intensif mengadakan latihan hingga mengirim proposal ke beberapa perusahaan. “Semoga perjuangan ini tidak sia-sia. Kami sangat mengharapkan dukungan civitas akademika ITS,†ujar Safitri dan Irwan. (fi/fn)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung