ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
14 Juli 2010, 16:07

Sapu Angin 1 Terbaik Se-Indonesia

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

ITS memang mengirimkan dua mobil dalam kejuaraan Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2010, untuk kelas prototype dan kelas urban concept. Dengan dua mobil tersebut ITS membawa pulang dua trofi yaitu Combustion Grand Prize dan Gasoline Fuel Award, semuanya untuk kelas urban concept yang diwakili tim Sapu Angin 2. Sementara untuk kelas prototype, tim Sapu Angin 1 berada di urutan ke-11.

Dr Muhammad Nur Yuniarto, pembimbing Tim Sapu Angin menyampaikan bahwa hal itu adalah prestasi terbaik dari Indonesia untuk kelas prototype yang memakai mesin bensin. Tim dari Indonesia setidaknya terdiri dari empat kampus yang ikut, yakni UI, ITB, UGM dan ITS. Tetapi dalam perlombaan yang kelas prototype, mobil dari UI dan ITB mengalami masalah, mesinnya tidak jalan. Sedangkan dari UGM mengalami overheat dan praktis tidak bisa melanjutkan lomba. "Hanya kita yang tetap ikut balapan," ungkapnya.

Pada hari pertama terdapat masalah pada mesin, sehingga harus mengganti Engine Control Unit (ECU). Hal itu membuat tim panik, karena keterbatasan informasi juga biaya. Atas bantuan alumni Teknik Mesin yang berada di Malaysia, tim akhirnya mendapat informasi tempat untuk membeli spare part tersebut. "Itu tempatnya di luar Kuala Lumpur, kita hanya diberi petunjuk arahnya saja dengan naik taksi," papar Nur.

Harga ECU tersebut cukup mahal, sedangkan pendanaan tim pas-pasan sehingga tim terpaksa meminjam dari alumni yang ada di Malaysia tersebut. "Untungnya kami mendapat diskon, harga yang tadinya 3.900 ringgit menjadi tiga ribu ringgit," jelas dosen Teknik Mesin Tersebut.

Pada saat lomba, tim juga tidak berhasil meraih hasil maksimal. Seperti pada trial ke-3 sempat terkena diskualifikasi karena terlalu berhati-hati hingga waktunya lebih lama. Tetapi setelahnya mobil mampu melaju sampai 232 km/l. "Kalau misal dikasih waktu dua hari lagi, kita pasti tembus 700 km/l," ungkap Nur.

Tetapi tim tetap puas setelah melakukan yang terbaik. Sapu Angin 1 tercatat sebagai satu-satunya tim dari Indonesia yang diumumkan Shell dalam kelas prototype dengan mesin bensin. "Sejak awal tujuan kami memang jadi yang terbaik di Asia, atau minimal di Indonesia. Terbukti kita tetap melaju, jadi kalau di skor 20:0," tutur Nur.

Pencapaian ini setidaknya telah mengenalkan ITS di tingkat internasional. Seperti diungkapkan tim, bahwa hampir semua peserta dari negara-negara lain tidak ada yang tahu tentang ITS. "Dengan pencapaian ini ITS memang layak dikenal di internasional," ungkap Nur bangga.

Menanggapi keberhasilan ini, Ketua Jurusan teknik Mesin ITS Dr Ing Ir Herman Sasongko menyatakan bahwa hal tersebut berkat keikhlasan yang besar dari semua pihak. Tetapi tim juga diminta untuk terus mengembangkan lagi pada kejuaraan berikutnya. "Saya minta saudara Nur supaya segera menyiapkan dan membentuk tim lagi untuk kejuaraan tahun depan," jelasnya. Herman menargetkan untuk selanjutnya bisa menurunkan mobil kategori urban concept dengan solar energy. (ims/nrf)

Berita Terkait