Produk yang sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa ITS digelar di stan tersebut.  Mulai dari Hetric yaitu lampu aromaterapi, PlazOre yang merupakan produk dari plastik goreng, sampai Potea yang berupa minuman sari rempah terpajang di stan LPPM ITS. Disekitarnya terdapat banyak stan yang berasal dari bank di seluruh Indonesia.

"Karya mahasiswa yang sudah mulai berjalan berbentuk Usaha Kecil Menengah (UKM) bisa diwirausahakan dengan menggandeng bank untuk memfasilitasi pembinaan dan finansial," ujar Ir Elly Agustini MEng sebagai kepala unit inkubator PBTI LPPM ITS. Sambil sibuk berbenah-benah di stan, Elly menjelaskan bahwa produk yang ditampilkan merupakan usaha binaan unit inkubator yang berasal dari bisnis plan, Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK), dan hasil dari mata kuliah technopreneur.

Senada dengan Elly, Janti Gunawan Ir MEngSc MComIB juga menegaskan bahwa berwirausaha itu membutuhkan promosi dan terkadang ide brilian dari mahasiswa tidak bisa berkembang tanpa adanya mitra kerja. "Kami ingin agar mahasiswa mendapatkan pelatihan tentang bisnis dan bank juga dapat menjembatani antara mahasiswa, perusahaan, dan calon konsumen," ungkap Janti yang tidak lain adalah dosen Jurusan Teknik Industri.

"Kami tidak tahu ITS punya produk seperti itu," Janti mengulang pernyataan yang dikeluarkan oleh salah satu pengunjung. Janti menjelaskan bahwa bermitra dengan bank merupakan salah satu cara yang dapat diaplikasikan untuk mempromosikan produk dari ITS.

Di stand lain, tepatnya gerai Bank BCA terdapat Coco Snoot yang merupakan produk dari mahasiswa ITS. "Coco Snoot merupakan souvenir yang memanfaatkan penggunaan serabut kelapa. Desainnya dapat menyesuaikan dengan konsumen," papar Miftahul Fadillah yang merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Industri. Fadhil menceritakan bahwa dia telah bergabung dengan Lembaga Pengembangan Bisnis yang bekerjasama dengan Bank BCA. (el/az)