Satu hari sebelum keberangkatan (Sabtu pagi) diadakan sea trial atau pengujian kapal yang meliputi beberapa hal seperti pengujian mesin, layar, kecepatan kapal dll. Pengujian dipimpin langsung oleh Mayor Eko Deny dari TNI AL. Kira-kira sekitar dua jam, kapal berputar-putar di sekitar pantai utara Sumenep, Madura.
Ketika mesin berkekuatan 100 PK menyala, dua layar besar segera dikibarkan. “Kapal melaju cepat karena angin bergerak ke barat,†ujar Deny, Sang Nahkoda. Kebetulan kapal juga akan bergerak ke Jakarta (barat), sehingga kapal kemungkinan akan banyak dibantu angin. “Biasanya perjalanan Madura-Jakarta kira-kira lima hari,†tambahnya.
Saat pengujian masih terdapat kendala dalam kapal. Salah satunya adalah baling-baling yang tak tercelup sempurna ke dalam air. “Hal ini menyebabkan kecepatan kapal tidak maksimal,†tuturnya. Keberadaan cadik juga menjadi masalah. Pada saat peluncuran, cadik sempat patah dan saat pengujian sedang dalam perbaikan. Kapal pun berjalan pontang-panting sehingga banyak awak kapal yang juga didalamnya ada beberapa mahasiswa mengalami mabuk laut.
Supardi, pembuat kapal Majapahit, menjelaskan bahwa keberadaan cadik tidak begitu penting dalam kapal. Namun, karena cadik ini menjadi ciri khas kapal-kapal Indonesia masa lampau seperti yang ada di dalam relief Candi Borobudur, maka cadik tetap dipertahankan. Melihat cuaca yang ganas di bulan Agustus (saat pelayaran ke Jepang), Supardi pun menyarankan untuk memperhatikan betul-betul cadik ini. “Kalau ada salah satunya yang patah, lebih baik patahkan semua daripada kapal tenggelam,†ujarnya.
Di samping itu, kapal masih bocor di dasar kapal bahkan di geladak cuaca kapal. Bahkan untuk mengurasnya dibutuhkan pompa. Namun, seperti sebuah adagium,â€Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai,â€, para ABK tetap yakin kapal akan bisa mencapai Jepang. “Hari Minggu kita bertekad untuk berangkat, nanti di Jakarta kapal akan naik dok untuk diperbaiki. Yang penting sekarang harus segera berangkat,†tutur Mayor Deny.
Dikabarkan tiga hari setelah keberangkatan, kapal telah sampai di Jakarta, Rabu (30/6). Rencananya, hari Senin (4/7) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melepas secara resmi keberangkatan kapal ini menuju Jepang. Rutenya sendiri dibagi menjadi dua yaitu rute Indonesia menuju Jepang melalui Brunei dan Filipina. Kemudian rute pulang yaitu dari Jepang menuju Indonesia menyusuri area Laut China Selatan. (bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung