ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
25 Juni 2010, 21:06

FTK Gelar Pertemuan Dewan Penasehat

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Secara struktural, keanggotaan dari Dewan Penasehat melibatkan banyak kalangan dengan berbagai latar belakang. Tidak sebatas pada status sebagai “orang” FTK. “Intinya Dewan Penasehat itu bukan IKA (Ikatan Alumni, red.). Karena keanggotaannya melibatkan alumni, orang tua mahasiswa, praktisi serta pelaku industri,” ungkap Joelantoro, Ketua Bidang I Perkapalan.

Lebih lanjut, Jolentoro memaparkan beberapa tujuan serta program kerja Dewan Penasehat. Yang paling utama terkait fungsi kontrol terhadap kinerja Fakultas dalam hal akademis. “Tujuannya adalah untuk mendapatkan masukan yang baik tentang industri dan bagaiamana lulusan bisa berkinerja di perusahaan dengan baik,” katanya.

Hal ini salah satunya diwujudkan dengan menjembatani masukan dan tanggapan dari kalangan mahasiswa terhadap kinerja dosen selama kuliah. “Ini kita lakukan dengan mensurvei 155 mahasiswa dengan beragam pertanyaan tentang kinerja dosen,” ujarnya.

Kuisioner memberi beberapa masukan dari kalangan mahasiswa. Keluhan terbanyak dari mahasiswa adalah tentang dosen yang suka telat, dosen fokus pada proyek hingga hobi dosen mengganti kuliah seenaknya. “Ada juga yang menginginkan agar semua ruangan diberi Air Conditioner ( AC), kan se-ITS mbayar (membayarnya, red.)nya sama,” ulasnya disambut tawa peserta.

Selain itu, forum yang dilaksanakan hari Jumat (25/6) ini dilanjutkan dengan pemaparan singkat dari masing-masing jurusan di FTK yakni Jurusan Teknik Kelautan, Teknik Sistem Perkapalan dan Teknik Perkapalan. Masing-masing jurusan  memilki program-program unggulan, namun terdapat kendala yang sama yang dihadapi ditingkat Fakultas. “Lulusan FTK itu pasti mudah mendapatkan pekerjaan namun minat lulusan SMA/SMK dibidang maritime sangat rendah,” ujar Ir. Alam Baheramsyah, MSc, Ketua Jurusan Teknik Sistem Perkapalan.

Aneka Pretasi Teraktual FTK
Walaupun termasuk fakultas muda di kampus ITS, FTK tidak mau tertinggal dalam hal prestasi dengan fakultas lainnya. Yang terbaru adalah bertambahnya Guru Besar FTK.  Ir Mukhtasor M Eng PhD, DR Ketut Buda Artana ST MSc, serta Ir Daniel M Rosyid PhD melengkapi Guru Besar FTK menjadi sepuluh orang. “Pak Daniel sendiri kemarin waktu Bussines Submit mendapat ucapan selamat langsung dari Pak Nuh terkait diterimanya beliau sebagai Guru Besar,” ujar Prof Ir Djauhar Manfaat MSc PhD selaku Dekan FTK.

Djauhar juga menambahkan bahwa pada tahun ajaran 2010-2011, FTK akan memiliki satu jurusan baru bernama jurusan Transportasi Laut. “Jadi pada tahun ajaran depan, kita sudah membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk jurusan ini,” ungkapnya. Jurusan Transportasi Laut sendiri marupakan diferensiasi dari salah satu bidang pada jurusan Teknik Perkapalan.

Dan yang paling diunggulkan adalah rintisan program double degree yang bekerjasama dengan Hochschule Wismar Jerman dan Semarang Growth Center (SGC) sebuah lembaga pusat pendidikan dan training tentang dunia maritime terbesari se-Asia Tenggara. “Program ini akan menjadi program bachelor international degree pertama di ITS,” ujar Djauhar penuh optimis.

Sebagai salah satu barometer Fakultas bidang maritime di Indoneisia, FTK dilirik oleh Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan RI. “Hal ini sampaikan langsung dari pak Fadel yang berminat untuk bekerjasama dengan pihak ITS dalam waktu dekat,” pungkas Djauhar. (hoe/yud)

Berita Terkait