Tanda-tanda kemenangan ITS mulai tampak sejak peluit awal pertandingan dibunyikan. F4kubo langsung menggebrak di menit pertama dengan robot manualnya. Di piramida Khufuu, dalam waktu 17 detik F4kubo berhasil menyelesaikan lapisan pertama piramida dan lapisan kedua diselesaikan di detik ke 50. Namun sayang hingga detik ke-90, tanda berakhirnya waktu, ITS belum berhasil menyelesaikan piramida Khufuu.

Di piramida kedua, Khafraa, ITS berhasil membangun piramida tersebut secara sempurna dengan top golden block yang menancap persis di tengah piramida. ITS pun memperoleh tambahan poin yang berarti.

Beralih ke piramida Mankaura, kedua tim sama–sama membuat pelanggaran. Kedua tim kurang memperhatikan aba–aba dari wasit, mereka  menghidupkan robot otomatis di Mankaura. Padahal apabila piramida Khafraa belum tersusun dengan baik tidak diperbolehkan langsung membangun Mankaura.

Meskipun mendapat penalti, ITS tetap mampu melibas ITB dengan skor 50-3. Di pertandingan lain, PENS-ITS berhasil mengalahkan tim TRUI dari Universitas Indonesia dengan skor fantastis, 120-0. Tim Alfaruq dari Politeknik Negeri Ujung Pandang dipecundangi oleh Ken Arok dari Politeknik Negeri Malang dengan skor 7-3.

Di sisi lain, Al Banna dari Politeknik Caltek Riau menahan seri tim tuan rumah, Zhaffarul ’10. ANTS-PU juga berhasil menahan imbang Maestro UNY dengan skor 11 sama, tetapi mampu unggul berkat keunggulan baloknya yang berada pada piramida Khafraa. Tim Matbuilder dari Politeknik Negeri Jember, berhasil  mengalahkan robot Al Casir dari  Universitas Islam Sultan Agung. Awalnya skor imbang 9-9 sampai awal pertandingan, sehingga pemenang ditentukan melalui waktu yang diperlukan untuk menyusun balok–balok. Matbuilder berhasil membangun piramid dengan waktu 1,12 detik, sedangkan Al Casir terlambat 3 detik dari Matbuilder.

Putaran kedua, ditutup oleh penampilan tim Amru dari Unversitas Bhayangkara melawan In the No3sthy dari Politeknik Negeri Banjarmasin. Bhayangkara unggul dengan skor 17-9. (kl/tyz)