Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) regional Surabaya telah mempersiapkan ruangan ujian di 18 tempat. Salah satunya adalah kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). ITS ternyata menjadi lokasi ujian dengan ruangan terbanyak di regional Surabaya. Di kampus ini ada sebanyak 193 ruangan yang digunakan oleh panitia SNMPTN untuk menempatkan 5140 calon mahasiswa.
Di antara 5140 calon mahasiswa yang terdampar di kampus ITS untuk menempuh ujian, tentu masing-masing individu menyimpan cerita tersendiri. Tentang SNMPTN dan tentang ITS juga tentunya. Dari yang ingin menjadi mahasiswa ITS, mahasiswa ITS yang ingin pindah jurusan melalui SNMPTN, sampai mahasiswa ITS yang sudah kuliah di dua tempat namun masih ingin mencoba lagi SNMPTN tahun ini.
Seperti seorang calon mahasiswa asal SMA 1 Krian yang satu ini. Gabriel Bimaessi menjatuhkan pilihan pertamanya pada Jurusan Teknik Fisika ITS. Ternyata Gabriel memang sangat menggemari mata pelajaran fisika, yang justru cenderung dihindari oleh siswa SMA. Dan kenapa harus ITS? "Cita-cita saya adalah menjadi orang besar. Nah, ITS kan sudah punya nama yang cukup besar. Salah satu cara saya untuk bisa menjadi orang besar adalah kuliah di tempat yang namanya sudah besar," tutur Gabriel mantap.
Woro Morphi Hartiningrum mempunyai cerita yang berbeda lagi tentang ITS dan SNMPTN. Woro yang kini sudah terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Statistika ITS ini, hari ini turut berjuang untuk menaklukan soal-soal Tes Potensi Akademik dan Pengetahuan Dasar pada SNMPTN. Tahun ini ia kembali menjatuhkan kedua pilihannya pada ITS, yaitu Teknik Arsitektur dan Teknik Sipil ITS. "Saya iseng mencoba lagi. Siapa tahu bisa masuk S1," ujar mahasiswa angkatan 2009 ini.
Ada yang lebih unik lagi. Seorang mahasiswa Jurusan Statistika ITS angkatan 2008 dan Jurusan Sastra Inggris Universitas Airlangga (Unair) angkatan 2009 yang satu ini, kembali merasakan sensasi SNMPTN tahun ini. Ya, Osaliana Budiarto kini menempa perkuliahan di dua kampus yang berbeda. Hebatnya, tahun ini ia masih mengikuti SNMPTN lagi. "Pilihan saya hanya Fakultas Kedokteran Unair. Tahun lalu saya sempat gagal pada pilihan itu dan hanya diterima di Jurusan Sastra Inggris Unair," tutur mahasiswa yang biasa disapa Ocha ini.
Ocha mengaku alasannya mengikuti SNMPTN lagi tahun ini adalah keinginan orang tua. "Ayah saya ingin sekali mempunyai anak seorang dokter. Mumpung masih mempunyai kesempatan satu kali lagi, Ayah saya meminta saya untuk mencobanya lagi tahun ini," tutup Ocha. (sat/bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung