Plasa P jurusan Teknik Fisika yang biasanya lenggang menjadi marak dengan berbagai stan dan panggung sederhana. Tak kurang dari enam belas stan menawarkan berbagai produk yang sebagian besar adalah produk makanan. Civitas akademika jurusan Teknik Fisika memadati Plasa P siang itu. Lagu dengan iringan akustik dari tiap angkatan menambah semarak suasana.

"Gathering technopreneurship merupakan kado untuk 45 tahun Teknik Fisika dan 50 tahun ITS," ungkap Suyanto ST MT saat memberikan sambutan. Dosen mata kuliah technopreneurship ini juga menuturkan bahwa Gathering Technopreneurship sebagai penilaian UAS. Mahasiswa tidak hanya menerima materi, tetapi juga bisa mengaplikasikan bisnis plan yang mereka buat secara langsung.

"Dari kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri setelah lulus kuliah," papar Thathit Dwi Sasongko sebagai ketua pelaksana. Selain gelar produk, mahasiswa juga harus mempresentasikan keunggulan produk dan strategi pemasaran.

Beranjak dari satu stan ke stan yang lain, banyak produk unik yang ditawarkan. Misalnya saja bakso panda yaitu bakso berbentuk panda yang dibakar dan diberi bumbu kacang terlihat laris oleh pembeli. "Kami membuat kue ini dengan bahan singkong untuk menambah harga jual dari singkong," jelas Elok sebagai penjual produk kue gembul.

Berbagai strategi pemasaran dilakukan oleh tiap kelompok untuk memaksimalkan penjualan produk. "Kami memasang sistem penjualan online. Bila ada pemesan, kami siap mengantar," ujar Markus sebagai penjual Sabu Chelpy yaitu buah yang digoreng dengan tepung krispi dan berlapis coklat.

Layaknya sebuah perusahaan, tiap kelompok terdiri dari direktur, manajer produksi, manajer pemasaran, dan accounting. "Rosela tea yang kami jual menyegarkan dan diramu dari bebrapa bahan. Selain itu khasiatnya dapat menyembuhkan beberapa penyakit," celoteh Ricky sebagai direktur roselaty. (el/nrf)