ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
24 Mei 2010, 12:05

ITS Boyong Dua Juara KRCI Expert Battle

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pertandingan final dimulai dengan perebutan tempat ketiga oleh Arcala dan Devia. Pertandingan ini sempat diulang tiga kali karena di pertandingan pertama dan kedua, mereka tidak mampu menyuguhkan kemampuan terbaiknya. Baik Devia maupun Arcala, berkali-kali gagal dalam menangkap bola. Bahkan robot juga sempat mengalami kerusakan sehingga berputar-putar tak terkendali.

Mulanya ITS berada diatas angin karena Arcala mampu menangkap bola. Namun karena error Arcala memuntahkan kembali bola itu ke area lapangan. Sama halnya dengan Devia, beberapa kali robot tersebut mengalami error, sehingga tidak mampu mencari bola-bola yang ada dalam lapangan. Di akhir pertandingan pertama, baik Devia maupun Arcala belum mampu memasukkan bola ke gawang.

Menurut peraturan lomba, jika tidak ada tim yang memasukkan bola maka pemenang akan ditentukan oleh tim yang robotnya berhasil membawa bola. Kemudian jika tidak ada tim yang membawa bola, maka akan dinilai berdasarkan jarak terdekat robot ke gawang. Nah, inilah yang membuat pertandingan berlangsung menegangkan. Baik Arcala maupun Devia tidak berhasil membawa bola dan jarak kedua robot ke gawang sama dekatnya. Pertandingan pun terpaksa diulang.

Di pertandingan kedua, kesalahan yang sama terjadi pada Devia dan Arcala. Kedua tim sulit untuk mencetak angka ataupun mengamankan bola. Saat pertandingan masih tersisa satu menit, kedua robot mengalami error setelah menabrak dinding. Karena kegigihan dan ketangguhan robot yang seimbang, maka diadakanlah pertandingan ulang yang ketiga.

Di pertandingan ulang inilah, Arcala bisa mengoptimalkan kemampuannya. Kesempatan ketiga ini tidak disia-siakan oleh ITS untuk memperbaiki kinerja Arcala. Hasilnya, Arcala mampu menggebuk Devia dengan lusinan gol. Arcala mampu melesakkan 24 gol tanpa balas, dan di akhir pertandingan Devia mendadak error dan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Devia pun kalah telak dan semua bola yang ada di lapangan menjadi milik Arcala. ITS menang 44-0 atas Devia. "Di pertandingan pertama dan kedua, posisi start Arcala kurang tepat, agak miring sehingga Arcala kurang optimal." tutur salah satu anggota tim saat ditanyai juri.

Sementara itu di pertandingan selanjutnya, yaitu pertandingan Final antara LF-17 PENS dengan Dewo dari Unesa, berlangsung seru. “Kali ini kami menggunakan strategi menyerang serta tetap memiliki robot dengan strategi bertahan.” ungkap Kurniawan salah satu anggota dari L-F17 saat ditanyai juri. Tanggapan berbeda dilontarkan kubu Unesa, Yanuar, salah satu anggota tim Dewo ini menyatakan bahwa mereka  lebih banyak berdoa untuk pertandingan final ini.

Sejak awal pertandingan, Dewo dan LF-17 sama-sama bernafsu untuk mengambil bola pingpong yang memberi 10 poin. Namu keduanya gagal dan sempat terjadi tabrakan. Di sinilah kekuatan LF-17 terbukti. Berkali-kali bertumbukan, kekuatan LF-17 tidak berkurang sama sekali, dan tetap mampu meneruskan pertandingan.

Berbeda dengan Dewo yang error setelah bertabrakan dengan LF-17. Dewo hanya berdiam di tempat, sedangkan L-F17 yang dijuluki sebagai Robot Sapu Bersih karena mampu menyapu bersih bola di lapangan, terus menjalankan tugasnya. Di akhir pertandingan, LF-17 menang 6-(-3) karena Dewo dijatuhi penalti. Dengan hasil ini, L-F17, Dewo dan Arcala akan mewakili Regional IV di tingkat nasional Juni mendatang.(kl/bah)

Berita Terkait