“Untuk itu ITS menyepakati kerja sama dengan Pukyong National University (PKNU), Pusan National University (PNU) dan Korea Maritime University (KMU)â€. Demikian yang disampaikan oleh Pror. Ir. Priyo Suprobo MS PhD, Rektor ITS, saat penandatanganan naskah kerjasama di Busan Korea, Senin (17/5).
Pada upacara penandatanganan yang dihadiri oleh mahasiswa dan alumni ITS yang sedang menempuh studi di Korea, Rektor ITS juga menyampaikan bahwa kegiatan pertukaran mahasiswa, sandwich program, dan program kerja sama riset merupakan 3 program yang diharapkan menjadi inisisasi dari kerja sama dengan 3 perguruan tinggi tersebut, khususnya dalam bidang environmental engineering, marine science, marine technology, marine aquaculture, dan bidang lainnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Prof. Ir. Eko Budi Djatmiko, MSc PhD, Pembantu Rektor IV ITS, yang ikut mendampingi kunjungan Rektor ITS kali ini. Prof. Eko menyampaikan bahwa kerja sama dengan Perguruan Tinggi di Korea menjadi sangat strategis kalau dilihat dari beberapa aspek. Heterogenitas kerja sama menjadi penting, mengingat selama ini kerja sama ITS dengan perguruan tinggi di Asia lebih banyak dengan perguruan tinggi di Jepang, Malaysia, Singapura dan negara asia lainnya. Disamping itu, Korea merupakan salah satu pusat teknologi Asia dan dunai saat ini, baik dibidang ICT, marine technology, dan bidang lainnya. “Karena itu, kerjasama ini menjadi sangat penting bagi ITSâ€, demikian yang disampaikan oleh PR IV ITS.
Pada kesempatan lainnya, Prof. Ir. Djauhar Manfaat MSc PhD, Dekan Fakultas Teknologi Kelautan ITS, menyampaikan bahwa kunjungan kali ini untuk memenuhi undangan kunjungan balasan yang dilakukan oleh ketiga perguruan tinggi tersebut ke ITS di awal tahun 2010. Ada beberapa nama mahasiswa dan dosen ITS yang juga disampaikan ke perguruan tinggi tersebut untuk diusulkan mengikuti kegiatan joint research dan studi lanjut dalam berbagai bidang,
Kunjungan ke Korea kali ini juga dalam rangkaian tindak lanjut kerja sama riset antara ITS dengan Daewoo Shipyard and Marine Engineering (DSME) Korea, dalam pengembangan teknologi Floating LNG, yakni fasilitas produksi, penyimpanan dan transfer LNG terapung yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia dalam pengelolaan domestic stranded gas.
Kerja sama riset ini melibatkan paling tidak 8 peneliti dari ITS utamanya dari FTK dan FTI serta beberapa peneliti dari LHI-BPPT. “Jika teknologi ini dapat direalisasikan, maka ini akan menjadi LNG FPSO pertama yang akan diproduksi di Dunia, dan ITS bangga dapat mengambil peran di dalamnyaâ€, demikian disampaikan oleh Dr. Ketut Buda Artana, ST, MSc, salah satu peneliti ITS yang terlibat. Diharapkan pada akhir tahun 2010, desain awal FLNG tersebut sudah dapat dirampungkan.(***/bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung