My Own Way to Be Success adalah tema yang dibawakan pembicara pertama, Dr Ir Dwi Soetjipto MM. Pria yang saat ini tengah menjabat Dirut PT Semen Gresik ini bersedia berbagi cerita motivasi seputar perjalanan karirnya.

“Belajar adalah sebuah proses, karena itu janganlah pernah berhenti melakukannya,” ujar pria yang kerap disapa Dwi ini. Menurutnya seseorang akan menjadi kreatif ketika ditempa oleh keadaan di luar comfort zone yang dimilikinya.

Dwi mencontohkan keadaan yang pernah dialaminya tahun 2007 lalu ketika krisis energi melanda dunia. Jika kebanyakan orang berpikir krisis adalah suatu bencana, maka tidak dengan alumni Teknik Kimia ini. Krisis dinilai sebagai keadaan yang menguntungkan. “Dengan adanya krisis maka orang akan berpikir lain, misalnya saja mencari energi alternatif,” ujarnya.

Dwi juga mengungkapkan bahwa setidaknya ada enam hal yang harus dimilki oleh seseorang agar memiliki kapabilitas. Ketrampilan dan pengetahuan adalah dua hal yang bisa didapat dengan belajar secara formal di bangku sekolah. Sedangkan empat hal yang lain meliputi social role, self concept, traits, dan motives adalah 80% penentu keberhasilan seseorang dan tidak didapat dari pendidikan formal, melainkan melalui organisasi.

“Ibarat gunung es, ketrampilan dan pengetahuan adalah bagian gunung yang nampak dari atas. Ia mudah diukur, sedangkan empat sisanya adalah bagian bawah gunung yang tenggelam di bawah permukaan air karena sulit terlihat dari diri seseorang,” ungkap Dwi dalam materinya.

Sementara pembicara kedua yang turut hadir untuk berbagi adalah Ir Hesti Nugrahani, General Manager PT Telkom Jakarta Selatan. Lulusan Teknik Industri tahun 1992 ini membawakan materi berjudul As a Human : What Value I Should Drive.

“Sukses itu holistik,” ungkap wanita yang kerap disapa Hesti ini. “Ada empat hal yang menjadi kunci sederhana untuk meraih sukses, yaitu niat, lurus dalam berbagai tindakan, ikhlas, dan pasrah,” imbuh peraih Telkom Award ini.

Menurutnya, membiasakan diri dengan bersikap proaktif juga menjadi bagian dari hal yang perlu dilakukan. “”Proaktif dan bisa memilah prioritas menjadi kunci penting agar bisa survive di dunia kerja,” pesan Hesti. (fi/tyz)