Sosialisasi terobosan baru metode pembelajaran bertajuk e-learning dirasa masih sangat minim. Inilah yang melatarbelakangi himpunan mahasiswa fisika (Himasika) menggelar seminar E-PHY LEARNING Minggu (9/5). Bertempat di jurusan Fisika MIPA ITS, seminar tersebut tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa dan dosen fisika, tetapi juga mahasiswa dari Universitas Negeri Malang.
Acara yang dimulai sejak pagi tersebut membahas tiga pokok bahasan. Perkembangan e-learning, cara pembuatan metode simulasi dalam e-learning, dan mengonlinekan media e-learning.
“Di beberapa jurusan di ITS sudah banyak yang menggunakan metode e-learning. Akan tetapi masih belum merata dan optimal,†tutur Akhmad Aksin, selaku Ketua Departemen Pengembangan Organisasi dan Informasi (POIN) Himasika.
Aksin pun berharap dengan adanya seminar seperti ini, baik dosen maupun mahasiwa bisa memanfaatkan e-learning seoptimal mungkin. “Karena mereka akan terbekali dan mengenal baik buruknya e-learning itu sendiri,†ungkapnya lebih lanjut.
Lalu apa sebenarnya e-learning itu sendiri? Materi tersebut dijelaskan oleh Yanurita Dwi Hapsari Msc. Seorang dosen yang aktif meng-update materi kuliahnya melalui share.its.ac.id, media e-learning milik ITS. “E-Learning adalah metode pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan komputer atau internet,†papar dosen yang akrab disapa Yanurita ini.
“Tujuan utamanya agar murid bisa lebih menyerap meteri ajar dan pembelajaran bisa lebih inovatif.†tambahnya. Dinilai inovatif karena media bisa disajikan melalui video, slide, juga flash. Dosen fisika ini pun kemudian menjelaskan tentang struktur e-learning. Yaitu murid, guru dan admin. Amin merupakan infrastruktur bagaimana proses e-learning itu disajikan. “Bisanya yang paling banyak digunakan adalah moodle,†paparnya singkat.
Moodle ini gratis bagi siapapun yang mau meng-online-kan meteri kuliahnya. Terlebih Yanurita mengungkapkan, moodle bisa menampung banyak macam mata kuliah yang diupoad. Mengingat jumlah mata kuliah di ITS menembus angka empat ribu lebih.
Dengan menggunakan moodle, dosen pengajar bisa meng-upload meteri ajarnya, jadwal kuliah, quiz, sekaligus nilai hasil evaluasi. Juga forum diskusi jika dibutuhkan. “Akan tetapi, bukan berarti dengan adanya e-larning mahasiswa sudah tidak butuh kuliah, e-learning sebagai pemantau keaktifan mahasiswa dalam suatu mata kuliah,†tutur Yanurita tegas.
Suyanto ST MT koordinator Pengembangan Pendidikan dan Aktivitas Instruksional (P3AI – ITS) tampil memberi arahan pada mahasiswa fisika dalam memanfaatkan e-learning. “Yang jadi masalah sekarang belum banyak dosen yang aktif mengonlinekan meteri kuliah mereka,†ujar Suyanto. Padahal, dengan keaktifan para dosen, memebrikan banyak keuntungan. Rating ITS meningkat lewat share.its.ac.id, juga bisa menambah penghasilan dosen tersebut.
“Bahkan saking sulitnya menarik minat para dosen, Pak Rektor smepat mengadakan sayembaran†ungkap dosen Teknik Fisika ini. Yakni, barang siapa yang meng-upload-kan materi di share.its.ac.id, maka akan diberi insentif lima juta rupiah.
Jadi selain melatih keaktifan dosen dan mehasiswa, e-learning juga bisa jadi sarana investasi bagi kalangan dosen. “Mata kuliah yang sudah di upload bisa di jual. Dalam bentuk zip,†punkas pria berkaca mata ini. (fz/fn)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi