ITS News

Selasa, 16 Desember 2025
04 Mei 2010, 08:05

Garuda Nusantara Siap Arungi Atlantik

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Langit mendung, angin kencang dan ombak bergulung-gulung menghantam pesisir pantai. Namun tujuh belas personil tim Maritime Challenge berbaju hijau tua tak terlihat gentar. “Keadaan seperti ini sudah biasa bagi kami,” tutur M Adrian W, salah seorang anggota tim.

Dengan lihai mereka mendayung kapal mungil nan apik berwarna putih-merah tersebut di sekitar ujung timur pantai Kenjeran. Di haluan belakang bisa terlihat dengan ukiran kayu bertema Gatotkaca dan Krishna. “Kami ingin kapal kami ini dapat melaju kencang seperti terbangnya Gatotkaca, dan perkasa seperti Krishna di lautan,” tambah mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan angkatan 2007 tersebut.

Kapal Garuda Nusantara ini merupakan kapal terbaru para anggota UKM ini. Dibangun di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) selama 6 bulan, kapal ini didesain untuk mengungguli kapal Merdeka yang sebelumnya.

Secara fisik, kapal ini 30% lebih ringan dari Merdeka. Tetapi layarnya lebih berat, yang akan membuatnya lebih tahan terhadap hantaman angin. Kapal inilah yang akan mereka bawa mengarungi samudra dalam perlombaan Atlantic Challenge 2010, International Contest of Seamanship & Boatbuilding pada 24-31 Juli nanti di Kanada.

Selepas event Maritime Challenge pada tahun 2008, mereka mulai bersiap-siap untuk Atlantic Challenge kali ini. Mereka mulai menggiatkan latihan mereka di laut, lari dan juga renang di KONI dua minggu sekali. Selain itu, para anggota tim juga menjalani seleksi yang ketat untuk menumbuhkan mental, komitmen dan terutama loyalitas mereka antara sesama anggota tim.

Pembina tim, Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA, mengaku pembentukan karakter memang sangat penting untuk sebuah armada laut. “Kalau sebuah tim di laut tidak memiliki kerjasama, inisiatif, dan leadership skills yang baik, maka ibaratnya mereka mati di laut,” ia menegaskan.

Ia memaparkan bahwa kerja tim hari itu sudah baik, tetapi mereka juga harus berlatih lebih intensif lagi selama beberapa bulan ke depan sebelum event di Kanada. Untuk selanjutnya nanti, mereka akan dibimbing pula oleh Kopasta (Komando Pasukan Katak) dari Armatim. “Saya juga berharap mereka dapat menciptakan rekor pemasangan layar yang lebih cepat, dari yang sebelumnya 5 menit menjadi 3 menit,” lanjut dosen Teknik Kelautan ini.

Rektor ITS, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD serta wakil gubernur Jawa Timur, Drs Saifullah Yusuf turut serta dalam perjalanan pertama tersebut. “Anginnya ngeri sekali,” tutur Saifullah ketika turun kembali ke daratan.

Tetapi ia mengaku bangga dengan tim tersebut. Terutama karena ini adalah satu-satunya tim dari Asia Pasifik dalam perlombaan nanti. “Mudah-mudahan nanti akan ada yang bisa mereka bawa pulang, ini akan menjadi promosi tersendiri untuk Indonesia, juga untuk Jawa Timur,” lanjut pria yang biasa disapa Gus Ipul ini.

Rektor ITS mengaku kagum dengan kekuatan tim ini. “Di atas kapal saja sudah sangat berat untuk mengerahkan tenaga, apalagi bagi para putri,” tuturnya. Memang, diantara tujuh belas orang tersebut, terdapat 5 mahasiswi diantara 12 mahasiswa lainnya. Namun mereka tak kalah tegarnya dengan para putra.

Salah satu dari mahasiswi tersebut adalah Nur Minawati Mulyono. Kedua orang tua gadis dari Madiun ini menyempatkan diri untuk datang ke acara peluncuran kapal tersebut. “Kami sangat senang putri kami dapat menjadi bagian dari tim,” tutur ibu Setyo Purwati. “Ini menunjukkan nyalinya yang besar,” lanjutnya diiringi senyum lebar suaminya, Muljono. (lis/yud)

Berita Terkait