ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
01 Mei 2010, 14:05

KERS, Menuju Teknologi Otomotif Ramah Lingkungan

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Seminar dan workshop yang mengusung tema Pengembangan Teknologi Hybrid dan Kinetic Energy Recovery System (KERS) ini, merupakan pengembangan dari dua buah ide Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) yang digagas dua tim dari D3MITS yang didanai oleh DIKTI. Satu tim menggagas riset mengenai teknologi hybrid pada kendaraan bermotor, sedangkan tim yang lain mengangakat tentang teknologi KERS untuk risetnya.

Pada dasarnya riset mengenai teknologi hybrid dan KERS mempunyai tujuan yang sama, yaitu menciptakan sebuah teknologi yang ramah lingkungan dan hemat energi bagi kendaraan bermotor. Untuk itu pada seminar kali ini, dihadirkan orang-orang yang memang ahli di bidang otomotif sebagai pembicara. Sebut saja Prof Wiranto Aris Munandar yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia pada 1998 sekaligus mantan Rektor Institut Teknologi Bandung, Dr Ing Gunadi selaku Ketua Ikatan Ahli Otomotif, dan Prof Ir I Nyoman Sutantra MSc PhD selaku Ketua LPPM ITS sekaligus Guru Besar Bidang Otomotif ITS.

Wiranto membawakan materi tentang mailstone kendaraan roda empat menuju zero accident dan zero polution. "Untuk penanganan terhadap kecelakaan ada dua sistem yang dapat digunakan, yaitu sistem aktif dan sistem pasif," ujarnya. Wiranto mengatakan sistem aktif merupakan sistem yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan, seperti antilock breaking system dengan electronics stability program dan adaptive cruise control.

Sedangkan sistem pasif melindungi penumpang dari cedera dan kematian ketika kecelakaan tidak dapat dihindari, seperti airbags, seatbelts, helm, informative system, dan yang lainnya. Untuk kendaraan bermotor yang ramah lingkungan, Wiranto mempunyai klasifikasi tersendiri. "Tidak merusak lingkungan, bermanfaat bagi masyarakat, efisiensi termal tinggi dan emisi rendah, dapat didaur ulang, serta menciptakan lingkungan yang ramah," ungkap Wiranto.

Pembicara kedua adalah Gunadi yang menyampaikan materi tentang peluang pengembangan teknologi hybrid pada kendaraan komersial guna menunjang perekonomian bangsa. Gunadi menjelaskan bahwa pada intinya teknologi hybrid merupakan salah satu teknologi ramah lingkungan dan hemat energi yang dapat digunakan kendaraan bermotor. "Harga hybrid electrical vehicle berada di antara harga internal combustion engine dan electrical vehicle," ungkap Gunadi.

Terakhir ada Nyoman yang mengungkap soal aplikasi teknologi KERS untuk meningkatkan akselerasi kendaraan bermotor. KERS mampu meningkatkan akselerasi kendaraan, sehinggga lebih menghemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Namun di sisi lain teknologi KERS tergolong teknologi yang mahal. "KERS akan mempunyai prospek komersial yang bagus jika energi tambahan yang dihasilkan tidak lagi digunakan untuk akselerasi, melainkan untuk tape  atau TV," tutur Nyoman. Nyoman juga menambahkan bahwa KERS memang lebih cocok digunakan untuk mobil-mobil mewah, seperti limousine.

Setelah seminar yang menghadirkan para ahli otomotif sebagai pembicara, D3MITS juga menghelat short workshop setelahnya. Sebagai pengisi workshop dihadirkan M. Harly yang merupakan pemilik PT Stanly serta Tim KERS dan HYBRID dari D3MITS. "Setelah keluar dari acara ini, kami berharap para peserta mempunyai bayangan untuk melakukan riset lebih tentang teknologi otomotif yang hemat energi dan ramah lingkungan, sepeti KERS atau hybrid," ujar Joss Scud Qadafhie selaku Ketua Panitia 2nd National Seminar Automotive dan Short Workshop ini. (sat/fn)

Berita Terkait