Keputih Tegal Timur merupakan tempat dilaksanakan Tendaku, disana mayoritas warganya bekerja sebagai kuli atau pemulung. Tendaku yang merupakan program kerja pengabdian masyarakat BEM FTI resmi beroperasi sejak Februari. Di pembukaanya, Tendaku mengenalkan aplikasi teknologi dari beberapa jurusan di FTI. Selama tiga bulan dilakukan pengontrolan terhadap aplikasi teknologi tersebut yaitu pompa air gravitasi, penyaring air, dan kompor roket.

Panas yang terik tidak menghalangi warga Keputih Tegal Timur berdatangan ke lokasi penutupan Tendaku. Terlihat puluhan warga mengikuti penyuluhan tentang kebersihan. "BEM FTI bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Biologi dan Himpunan Mahasiswa Material untuk penyuluhan dan pembagian bubuk abate (bubuk pembunuh jentik nyamuk,red)", papar Indi Yulianto sebagai ketua pelaksana Tendaku.

Selain datang untuk penyuluhan, warga yang sakit juga bisa berobat secara gratis.  Pengobatan gratis tersebut merupakan hasil kerja sama BEM FTI dengan Puskesmas Klampis. "Ada sekitar sembilan puluh warga yang mengikuti pengobatan gratis tersebut," ungkap Indi yang merupakan mahasiswa angkatan 2008 tersebut.

"Kami juga menyediakan sembako murah yang dijual sepuluh ribu rupiah per paketnya. Sembako tersebut berisi dua kilogram beras, setengah liter minyak goreng, setengah kilogram gula, dan mie instan," jelas Indi.

Saat ditanya bagaimana kelanjutan dari aplikasi teknologi, Indi menjawab penyaring air dan kompor roket sudah bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar. "Penyaring air setinggi tiga meter akan kami pasang di sungai. Sedangkan kompor roket sudah dimanfaatkan oleh beberapa warga sebagai alat memasak," jelas Indi. Penyaring air dan kompor roket merupakan hasil karya dari mahasiswa FTI dari jurusan D3 Teknik Kimia dan Teknik Material & Metalurgi.

Acara tersebut  pun disambut antusias oleh warga sekitar. "Saya berharap program yang dibawa dapat bermanfaat seterusnya bagi masyarakat," ujar Warso sebagai ketua RW. (el/fn)