ITS News

Rabu, 17 Desember 2025
18 April 2010, 10:04

Mahasiswa ITS Siapkan Diri untuk I-Step 2010

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Permasalahan global yang dialami Indonesia memang belum ada habisnya. Untuk itu, RAMP merupakan program yang dimaksudkan untuk memfasilitasi pengembangan inovasi yang berorientasi pada hasil (impact oriented) di Indonesia. Program ini pun mendorong agar inovasi yang dihasilkan dapat diakses oleh rakyat golongan menengah ke bawah dan dapat memberi manfaat bagi mereka untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Suparno selaku Project Officer Student Technopreneurship Program RAMP menjelaskan proses yang harus dilakukan mahasiswa untuk mengikuti I-Step. “Untuk mengikuti ini mahasiswa bisa jadi pemenang proposal terbaik di One-Step atau mengirim proposal secara langsung ke I-Step paling lambat tanggal 18 Juni,” papar Suparno.

Sementara itu, syarat khusus untuk mengikuti I-Step meliputi jenis proposal yang dikirim dan tingkat studi. “Mahasiswa harus memiliki ide atau solusi teknologi untuk menyelesaikan permasalahan dalam bidang air, energi, kesehatan, pertanian, atau keanekaragaman hayati dan ia minimal sedang berada di semester lima,” terang Suparno lagi. 

Ia menambahkan, pembatasan tingkat studi ini disebabkan tingkat penyerapan ilmu mahasiswa semester lima lebih matang. “Proposal yang dikirim mahasiswa semester lima nanti harus dijadikan skripsinya,” tambahnya.

Setelah pengumpulan proposal, akan dilanjutkan dengan seleksi administratif oleh RAMP-IPB dan seleksi substantif oleh reviewer. Daftar peserta yang dapat mengikuti pelatihan akan diumumkan secara khusus pada 5 Juli. “Pelatihannya akan dilaksanakan pada tanggal 26 Juli-7 Agustus sehingga tidak mengganggu aktivitas kuliah,” jelas Suparno.

Penilaian penting dalam proposal nanti meliputi inovasi teknologi, potensi komersialisasi, dampak atau manfaat, dan legal. “Potensi komersialisasi menjadi penilaian penting. Ide yang ditawarkan harus memilki potensi untuk dipasarkan secara massal, memiliki daya saing, memungkinkan untuk diaplikasikan dalam mekanisme pasar, dan respon diutamakan terhadap kebutuhan konsumen ekonomi lemah,” terang Suparno lebih gamblang.

Lebih jauh Suparno mengungkap bahwa setelah dipilih sekitar 17 proposal yang terdiri dari tiga anggota, akan dipilih sepuluh proposal untuk diajukan pada pre-mentoring RAMP. “Melalui pre-mentoring ini, produk tersebut harus benar-benar diaplikasikan tahun depannya,” tandas pria berkacamata tersebut.(esy/bah)

Berita Terkait