Sadar atau tidak, setiap orang butuh berkomunikasi. Setakut atau seberani apapun diri seseorang, setiap waktu ia akan selalu menyampaikan pesan baik pada diri sendiri atau orang lain. Seperti pepatah yang tersirat dalam acara ini “kualitas hidup selaras dengan kualitas komunikasiâ€. Pernyataan tersebut menarik animo peserta dari berbagai universitas, seperti UPN, Unesa, dan Unair.
Jika ditanya mengapa kita butuh meng-upgrade kemampuan berbicara? Nur Istianah, salah seorang panitia mengungkap alasan singkat diadakannya PST. “Semua hal butuh komunikasi. Yang terpenting, harus bisa dipastikan kita semua bisa bicara di depan umum,†ungkapnya. Memang pernyataan tersebut benar adanya. Mulai dari Presentasi kuliah, sidang tugas akhir, berbicara dengan orang lain sampai perlombaan jelas membutuhkan suatu komunikasi.
Ahmad Fahmi, pembicara pertama mengungkap kunci untuk berbicara adalah percaya diri. “Jangan pernah takut mengungkap sesuatu hal di hadapan orang! Usahakan jangan gugup,†papar Fahmi. Sedangkan kategori kegugupan itu sendiri, menurut Fahmi, dikelompokkan menjadi empat jenis jika dilihat dari kapan seseorang mulai gelisah. “Jika dia seorang penghindar, ia akan gelisah ketika berbicara di hadapan umum,†imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Akhmad Guntar sebagai trainer kedua mengungkap bahwa apa yang kita katakan itu semacam gagasan yang harus dikonsep sederhana. “Sampaikan gagsan itu dalam akronim SUCCES (Simple, Unexpected, Concrete, Credibility, Emotion, Stories),†ujar trainer lulusan Teknik Informatika ITS.
Trainer ketiga, Rio Purboyo, terlihat lebih atraktif dalam memberi materi. Ia mengungkap bahwa komunikasi itu seni. “Ada suatu penelitian menyebutkan tiga unsur dalam pesan (roti komunikasi) yaitu verb, visual, dan voice,â€lanjutnya. Dengan penuh semangat, Rio menunjukkan cara berbicara dengan berbagai intonasi. Bahkan, berbaring di lantai pun ia lakoni.
Rasanya tak lengkap jika peserta pelatihan hanya disuguhi materi.Di akhir acara pun, seitar 60 peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang masing-masing beranggotakan lima orang. Mereka diminta berbicara di hadapan kelompoknya dengan percaya diri. “Simulasi ini benar-benar mengoptimalkan keakraban antar peserta dan kemampuan komunikasinya,†pungkas Iis. (esy/bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung