Bagi sejumlah pelajar, Biologi selalu diidentikkan dengan karya tulis. Pasalnya, bidang studi ini memang mempelajari tentang segala sesuatu yang hidup. Namun, disiplin ilmu Biologi ITS berbeda. Dengan basic Biologi kelautan, himpunan mahasiswa Biologi ingin memberikan gambaran mengenai materi biologi institut melalui kompetensi ini.
â€Olimpiade ini sebagai salah satu ajang menumbuhkan kreatifitas siswa SMA yang belum memiliki cara pandang lain terhadap bidang studi Biologi,†ungkap Dzulfikar Ali Sauwibi, ketua panitia acara tersebut. Bahkan, Ali pun mengaku jika ia dulu juga masih berpikir bahwa Biologi itu hanya tentang karya tulis.
Sebelumnya, babak penyisihan kompetisi ini telah terbagi dalam tiga rayon besar, yaitu Jawa Timur, Bali, dan Madura tergabung dalam rayon pertama, Jawa Tengah dan Jogjakarta dalam rayon kedua, serta rayon ketiga dihuni wilayah Jawa Barat dan Jakarta. â€Jika tahun lalu, olimpiade Biologi yang kami adakan masih tingkat propinsi. Sekarang kami mengadakan tingkat nasional,†ungkap mahasiswa 2007 yang kerap disapa Ali.
Animo peserta pun tampak luar biasa. Sebanyak 252 tim peserta dengan masing-masing tim terdiri dari dua orang, datang dari seluruh wilayah Indonesia. â€Pada tahap penyisihan diambil 20 besar secara komunal seluruh rayon. Namun, yang lolos ke tahap semifinal sekarang 21 tim sebab nilai peserta peringkat 20 dan 21 sama,†papar Ali lagi. Peserta kompetisi ini memang didominasi SMA Surabaya, seperti SMA 21 Surabaya.
Ketika ditanya tentang soal yang diujikan, Ali mengungkap tak ada perbedaan dengan jenis soal olimpiade lain. â€Tetap multiple choice dengan sedikit studi kasus,†imbuhnya. Namun, ada kemasan acara yang berbada dalam semifinal ini. Setelah usai berkutat dengan soal-soal yang cukup membuat jenuh, meraka diajak berkeliling kota Surabaya.
â€Selain obat jenuh, kami ingin mengenalkan apa saja yang terdapat di kota Surabaya. Barangkali mereka nanti tertarik kuliah di kota ini,†ungkap Ali dengan senyum. Ia juga menuturkan bahwa peserta akan mendatangi monumen kapal selam, tugu pahlawan, masjid Cheng Ho, dan house of Sampoerna. â€Saya harap melalui kompetisi ini, peserta bisa mengaplikasikan materi dalam Biologi,†harapnya saat peserta bersiap keliling kota.
Cicik Setyo Budi U., salah satu peserta olimpiade dari SMA 5 Surabaya tidak menampakkan ketegangannya. â€Saya suka mengikuti olimpiade Bioligi. Jadi sudah terbiasa berhadapan dengan model lombanya,â€ujarnya. Siswa dari SMA Semesta, Siti Dian Novitah juga sepakat dengan Cicik. â€Soalnya memang standar olimpiade. Ada yang sulit tapi lumayan yang bisa dikerjakan,†ungkap Dian. (esy)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung