Jumat (5/3), Dierktur PT PLN Dahlan Iskan dan beberapa pejabat PLN mendatangi ITS untuk menandatangani MOU PT PLN dengan ITS dan Universitas Brawijaya, di Ruang Rapat Senat ITS Gedung Rektorat Lantai 2.

Kebutuhan SDM dalam memenuhi tuntutan pasokan daya listrik nasional sangat mendesak. Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan menjelaskan, bahwa tiap tahunnya PT PLN kehilangan pegawai sebanyak 2 ribu orang karena pensiun. Tetapi dalam 4 tahun terakhir PT PLN hanya berhasil menerima pegawai sebanyak 2 ribu orang.

Ini disebabkan semakin melemahnya minat lulusan perguruan tinggi untuk bekerja di PT PLN. “Kalau ini terus dibiarkan bisa berbahaya untuk PLN ke depannya,” jelas Dahlan Iskan.

Untuk mengantisipasi hal itu, kini PT PLN menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan SDM tersebut. Dahlan Iskan menekankan kerjasama dengan ITS adalah untuk memenuhi kebutuhan SDM PT PLN di berbagai daerah.

“Kita juga mengadakan kampanye kalau PLN itu menarik lho, gajinya juga bagus banget,” ungkap mantan CEO Jawa Pos Group tersebut. Menurutnya kerjasama ini sangat penting karena para lulusan akan disiapkan untuk mengisi pos-pos yang akan ditinggalkan oleh pegawai yang akan segera pensiun.

Kerjasama PLN dan ITS tersebut mengenai rekrutmen pegawai PLN,  di mana untuk lulusan perguruan tinggi yang menjalin kerjasama akan menjalani rekrutmen yang berbeda dengan yang umum. Selain itu kerjasama juga menyepakati pemberian beasiswa dari PLN untuk mahasiswa ITS. Kesepakatan lainnya PLN dan ITS akan membuka program D3 Bidang Pembangkit dan Distribusi Listrik.

MOU tersebut ditanda tangani direktur SDM dan Umum Ir Edi Denastiadi Eningpraja MT dari PLN dan Pembantu Rektor IV ITS Prof Ir Eko Budi Djatmiko MSc PhD, serta Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) Prof Dr Ir Sulistijono DEA.

Dalam sambutannya Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD menyampaikan, bahwa ITS siap membantu PLN dengan para lulusan yang siap kerja. "ITS juga mempunyai tenaga-tenaga professional berbagai kualifikasi doktor dan professor yang siap membantu PLN,” ungkap rektor yang kerap disapa Probo tersebut. (ims/mtb)