Surabaya Goes To School (SGTS) dan Surabaya 350, dua program kerja Departemen SOSMAS yang tergabung menjadi satu, mengadakan forum diskusi bersama delapan belas siswa perwakilan sekolah menengah di Surabaya. “Forum ini kami adakan dalam rangka menggalang dukungan pelajar sekolah menengah se-Surabaya, terkait permasalahan pendidikan dan global warming,” ujar Anggoro Harry S , Menteri SOSMAS BEM ITS.

Mengawali kegiatan, acara dibuka dengan sambutan M Ersyad, Presiden BEM ITS. Dalam sambutannya, Ersyad menekankan mengenai tanggung jawab pemuda. ”Permasalahan pendidikan dan global warming yang kita hadapi, menunggu inisiatif kita para pemuda untuk menyelesaikannya,” terang Ersyad.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan sosialisasi Community Development, SGTS, dan Surabaya 350. Surabaya 350 adalah program peduli lingkungan, sebagai upaya pengurangan dampak pemanasan global. Sedangkan.SGTS sendiri merupakan program yang berkonsentrasi pada penggalian dana dan pendampingan anak putus sekolah di Surabaya.

Yang menarik, para siswa tersebut juga diajak berdiskusi. Mereka terbagi menjadi enam kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan tentang permasalahan pendidikan. Yakni mengenai peranan seluruh masyarakat Surabaya dalam pengentasasan kebodohan. Tak ketinggalan, mereka juga turut diminta memberikan solusi terkait pertisipasi para pelajar dalam pergerakan ini.

Dari enam kelompok yang ada, semuanya sepakat jika permasalahan pendidikan di Surabaya harus pula disertai peran masyarakat setempat. Selain itu, pembentukan forum-forum diskusi seperti Community Development, dan membangun link ke sekolah-sekolah untuk penggalangan dana, merupakan solusi yang mereka sampaikan.

“Nantinya, solusi-solusi yang teman-teman ungkapkan sebisa mungkin akan kami tindak lanjuti,” terang Bey Hafid Aulia, koordinator SGTS. Menurut Bey, Maret mendatang, SGTS akan mendatangi SMA se-Surabaya dalam rangka Charity Goes To School, sebuah kegiatan penggalangan dana untuk anak-anak putus sekolah. Terakhir, acara ditutup dengan pembubuhan tanda tangan para siswa sebagai wujud kepedulian terhadap permasalahan pendidikan dan lingkungan. (fi/fn)