Masih dalam serangkaian acara peresmian gedung Direktorat PPNS ITS, Sabtu malam digelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk. Nama besar dalang asal Tegal, Ki Enthus Susmono mampu menjadi magnet tersendiri bagi ribuan warga sekitar untuk menyaksikan langsung pagelaran dengan lakon Ma’rifat Dewa Ruci itu.
"Saya tahunya dari spanduk di Jalan Ahmad Yani kalau Ki Enthus main di sini," ungkap Semino, salah satu pengunjung asal daerah Nginden.
Lakon ini bercerita tentang perjuangan Bima untuk mendapatkan ilmu dengan berguru kepada Resi Durna. Namun ia enggan karena khawatir Bima akan bertambah hebat sehingga dapat membahayakan keluarga Kurawa. Resi Durna menyuruh Bima untuk mencari kayu ajaib di Alas Tri Baskoro sebagai syarat jika Bima ingin berguru padanya, padahal kayu tersebut tidak pernah ada wujudnya.
Ketika hampir menemui ajalnya di laut, Bima ditolong oleh anak kecil yang mirip sekali dengan dirinya. Dia adalah Dewa Ruci. "Aku adalah engkau dan kau adalah aku, aku berada dalam dirimu tetapi karena matamu hanya digunakan untuk memandang jauh sedangkan hal yang sebenarnya sangat dekat kau lupakan maka bersatu pun kau tak mengenaliku," tutur Dewa Ruci.
"Kenalilah dirimu. Dengan mengenal diri sendiri engkau akan pula mengenal sifat-sifatmu, segala kelebihan dan kekuranganmu. Barang siapa mengenal dirinya sendiri maka ia pula akan mengenal Tuhannya," pesannya.
Ki Enthus dapat membawakan lakon itu dengan sangat atraktif, sehingga menarik untuk disimak. Diselingi dengan candaan yang cerdas dan mengena, hingga tak jarang para penonton dibuatnya tertawa.
Di tengah-tengah acara, penonton juga dihibur oleh penampilan dari grup lawak Kirun cs. Direktur PPNS Muhammad Mahfud dan sekretaris daerah Jawa Timur Rasiyo yang turut hadir juga diundang naik ke panggung oleh Kirun.
Acara malam itu semakin semarak dengan pesta kembang api. Puluhan kali gelegar bunyi kembang api terdengar di udara dengan berbagai warna yang menarik.
Tamu dari Amerika
Di barisan kursi penonton terdapat seseorang yang menyedot perhatian orang di sekelilingnya. Seorang bule warga Amerika turut hadir menyaksikan pertunjukan di depan halaman gedung Direktorat PPNS itu.
"Sangat bagus. Cerita tentang pendidikan dalam pertunjukan wayang seperti ini. Nice," seru Michael, pria asal Detroit, Michigan yang baru empat bulan di Gresik sebagai seorang guru Bahasa Inggris di SMA Muhammadiyah 1 Gresik ini.
Tak pelak kehadirannya dimanfaatkan oleh orang-orang untuk berfoto bersama. (ian/fn)
Kampus ITS, ITS News – Transparansi informasi merupakan hal yang krusial dalam keberlanjutan sebuah institusi. Berangkat dari inisiasi tersebut,
Surabaya, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkuat perannya dalam mendorong pendidikan berkelanjutan melalui audiensi bersama Dinas
Kampus ITS, ITS News — Apresiasi mahasiswa yang aktif berorganisasi, Lembaga Pengelola Dana Abadi (LPDA) Institut Teknologi Sepuluh
Kampus ITS, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) secara resmi