ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
07 Februari 2010, 06:02

M-BESS Ajak Mahasiswa ITS Jadi Mawapres Sejati

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Mungkin sebutan Mawapres menjadi pencapaian luar biasa bagi seorang mahasiswa. Kali ini, seminar yang tak lain sebagai salah satu wujud kontribusi bagi bangsa Indonesia menguak makna lain dari sebutan Mawapres. “Tahun 2006 kita bisa meraih peringkat tiga di ajang mawapres nasional. Tapi beberapa tahun terakhir ini, kita serasa tenggelam,” ungkap Muhammad Ersyad, Presiden BEM ITS saat membuka acara.

Setidaknya, seminar ini bisa menjadi fasilitator untuk langkah awal mahasiswa menjadi seorang Mawapres. Terbukti dengan dihadirkannya pembicara-pembicara hebat yang dua dari tiga pembicara adalah seorang Mawapres. Pakar pendidikan sekaligus dosen Teknik Kelautan, Ir Daniel M Rosyid PhD MRINA, menyampaikan materi awal dengan tema berprestasilah.

“Berprestasi itu proses membangun rekam jejak yang telah kita raih baik keberhasilan maupun kegagalan. Cari banyak pengalaman sebab life is too damn short, do not waste,” tutur Daniel. Empat hal penting yang patut disoroti mahasiswa, lanjut Daniel, adalah making a sense, relating with people, visioning, dan innovating.

Setelah itu, acara dilanjut dengan materi kedua yang sejak awal mampu menyedot perhatian peserta. Sebab, pembicara hebat tersebut adalah Mawapres 2007 yang telah memberikan inspirasi lewat rekam jejaknya. “Bentuk pola pikir kita dari sekarang. Catat di pikiran Anda bahwa kita BISA (Berani, Imajinasi, Senangi, dan Aplikasi),” jelas Danang A Prabowo memulai pemaparannya.

Metode penyampaian materi ketiga tak jauh berbeda dengan materi kedua. Eko Heriyanto, runner up Mawapres nasional 2009 menarik perhatian perhatian peserta dengan gaya santai diselingi humor ringan. Ia mengupas syarat-syarat yang diperlukan untuk menjalani proses di ajang mawapres nasional. ”CV (Curriculum Vitae, red) menjadi seleksi awal. Tulis semua kegiatan organisasi, kepanitiaan, atau pun keilmiahan yang pernah kamu ikuti,” tuturnya.

Ada hal unik lain dari pengemasan seminar ini. Tak melulu pembicara yang tampil sebagai orang hebat. Moderator setiap materi pun orang-orang hebat yang dimilki ITS. Mereka adalah Mawapres-Mawapres ITS. Selayaknya orang terpilih pada umumnya, mereka seolah menjadi pemberi semangat awal. Seperti, Bahtiar Rifai Septiansyah dan Ahmad Ferdiansyah Pradana Putra.

Yuni Kurniati, salah seorang peserta seminar mengungkap kekagumannya. ”Saya beruntung bisa mengikuti seminar ini. Semua yang hadir adalah orang-orang hebat,” celoteh mahasiswa Teknik Kimia tersebut.

Rekam Jejak Seorang Mawapres

Video sebagai rekam jejak seorang Mawapres akan menjadi kepuasan tersendiri. Sebab, hal itulah yang akan memotivasi orang lain. Seperti yang dilakukan Danang dan Eko. Mereka membuat rekam jejak yang dapat dinikmati peserta sebelum materi.

Seperti apa rekam jejak seorang Mawapres? Danang pun mengungkap 100 mimpinya yang telah berubah menjadi coretan dalam rekam jejaknya. ”Saya menulis 100 mimpi sebab ketika saya gagal pada mimpi pertama, saya masih memiliki keyakinan ada mimpi kedua,” ujar Danang sambil tersenyum.

Berbeda dengan Eko, tetap dengan gaya santai ia mengungkap rekam jejaknya alias proses yang telah ia lewati menjadi mawapres. ”Saya pernah mewawancarai waria sebagai materi karya tulis seni,” celetuknya.

Menjadi Mawapres itu hal biasa. Akan menjadi luar biasa ketika kita mampu memberi manfaat bagi orang-orang di sekitar kita. (esy/bah)    

Berita Terkait