ITS News

Minggu, 21 Desember 2025
29 Januari 2010, 17:01

CIATS, Ajang Cangkruk Ilmiah Mahasiswa ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Sejauh ini, dunia keilmiahan memang sedang menjadi lahan manis bagi mahasiswa yang ingin berprestasi. Mulai dari menemukan inovasi di segala bidang, mendapatkan hibah dari Dikti, sampai mengaplikasikan ke sebuah produk. “Masalah utamanya, tak semua jurusan memiliki wadah keilmiahan yang dapat menjadi sarana prestasi itu berkembang,” ungkap Ahmad Ferdiansyah Pradana Putra, Ketua Departemen Ristek saat membuka acara.

Berkiblat dari universitas lain yang telah lebih dahulu mengupgradenya, seperti Universitas Gajah Mada (UGM) dengan Gama Cendekia, Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Forum for Scientific Studies (Forces), Universitas Airlangga (Unair) dengan Forum Ilmiah dan Studi Mahasiswa (Forisma), dan Universitas Brawijaya dengan Riset Study Club, kegiatan ini bertujuan mengumpulkan mahasiswa yang cinta keilmiahan, diupgrade, kemudian bisa ditularkan ke jurusan masing-masing.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pemberian materi. “Kok rejeki…Mbok ya prestasi” seperti itulah pernyataan awal yang dilontarkan Drs Soehardjoepri Msi saat memberikan materi motivasi. Menurut Soehardjoepri, orang bisa mencapai prestasi jika membiasakan diri melakukan hal positif yang dapat mencapai perubahan.

Lebih lanjut Soehardjoepri mengomentari komunitas baru ini. “Komunitas itu sama dengan team yaitu together, everyone, achieve, dan move. Komunitas positif seperti ini harus dipupuk untuk mencapai sukses bersama,” tutur dosen matematika yang juga berprofesi sebagai manajer HRD. Ia pun berbagi kisah positif yang pernah dijalaninya dalam pencapaian prestasi.

Kelanjutan komunitas yang menurut Ferdy masih serupa embrio ini rencananya diwacanakan sebagai bahan diskusi yang dihadiri perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan ketua departemen ristek setiap jurusan. “Kesimpulan yang dapat kita ambil, CIATS akan diadakan secara berkala di ruang sebelah koperasi mahasiswa, diwakili satu orang pilar dan satu orang bebas berganti dari masing-masing jurusan, wacana kegiatan akan kita bahas bersama nantinya,” jelas Ferdy.

Sebagaimana rencana awal diskusi, setiap perwakilan jurusan mengungkap kondisi keilmihan di jurusan masing-masing. Masih banyak jurusan yang merasa tertinggal kegiatan keilmiahannya. “Kemenangan bukanlah untuk kebanggaan diri tapi sebuah kemenangan adalah saat bisa menjadikan orang lain juara,” ucap Ferdy yang juga menginginkan punggawa CIATS mampu membina adik-adiknya di jurusan. (esy/nrf)  

Berita Terkait