Berawal dari keinginan rekan-rekan BEM ITS untuk mengikuti Community Development Competition yang diselenggarakan oleh Insitut Teknologi Bandung (ITB), tercetuslah ide untuk mengadakan bakti sosial ke Desa Bareng, Nganjuk. “Fenomena yang terlihat di ITS selama ini hampir semua bakti sosial memberikan beras dan makanan, yang bisa dilakukan oleh semua orang. Kenapa tidak memberikan sesuatu yang sesuai dengan bidang kita,†ujar Mahardika Fahrudin Rois, penanggungjawab CSR ini.
Program yang bertajuk Corporate Social Responsibility (CSR) ini menitikberatkan pada pembinaan yang akan diberikan kepada industri minyak atsiri yang terletak di desa tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh pihak BEM ITS, industri minyak atsiri yang berkembang di Desa Bareng tersebut sama sekali belum menggunakan teknologi yang pantas diterapkan di industri minyak atsiri.
“Contoh sederhana yang kami lihat adalah proses pembuatan minyak yang dilakukan di ruang terbuka. Padahal minyak atsiri merupakan bahan dasar parfum, yang akan menguap apabila diletakkan di ruang terbuka,†tambah mahasiswa yang akrab disapa Puma ini.
Hal-hal itulah yang mendasari Departemen Ristek dan Teknologi (RISTEK) beserta Departemen Sosial dan Masyarakat (SOSMAS) BEM ITS untuk membantu perbaikan dan pengembangan industri minyak atsiri di Desa Bareng tersebut. Saat ini, program CSR masih dalam tahap survei lokasi dan pembimbingan kepada dosen.
Dengan pembimbing sekelas DR Hansiwon yang berasal dari Belanda dan Prof Mahfud yang merupakan dosen Jurusan Teknik Kimia ITS sekaligus pakar minyak atsiri, tentu teknologi yang akan disosialisasikan bukan teknologi yang sembarangan. Sebelumnya akan diadakan penyuluhan tentang teknologi yang benar dalam pembuatan minyak atsiri di desa tersebut. Pihak BEM ITS juga akan membantu proses pembuatan minyak atsiri yang benar, dari mulai pembakaran, pengeringan, sampai penjualannya.
Menurut Ahmad Ferdiansyah yang juga Menteri Departemen RISTEK BEM ITS, CSR ini juga menjadi salah satu bentuk pengabdian Departemen RISTEK untuk membantu dan dapat berguna bagi masyarakat. “Selama ini Departemen RISTEK hanya berkutat di lingkup internal ITS saja, sekarang saatnya untuk bisa mengaplikasikan teknologi ke lingkup eksternal,†imbuh mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2006 ini.
Harapan dari Puma dan Ferdi adalah ketika BEM ITS bisa memberikan sesuatu yang sesuai dengan disiplin ilmu teknik yang otomatis telah dimiliki oleh mahasiswa ITS, semua jurusan dapat mencontoh program ini.
Sehingga nanti setiap jurusan akan mengadakan bakti sosial dengan memberikan ilmu yang sesuai dengan jurusan masing-masing, tidak lagi beras atau pakaian, lanjut Ferdi. “Mungkin suatu saat nanti akan ada kursus bengkel gratis bagi mayarakat desa terpencil yang diadakan oleh Jurusan Teknik Mesin,†tutup Ferdi. (sat/fn)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung