Suara gemerincing gelang kaki dan tabuhan indah karawitan membuka acara launching tersebut. Penari yang tak lain mahasiswa dari unit kegiatan tari dan karawitan ITS, membawa logo baru ITS dengan diiringi tarian.

Sebanyak enam penari yang terdiri dari seorang pembawa logo dan lima lainnya menari di sekelilingnya. Menariknya, selendang yang digunakan penari berwarna serupa dengan warna seluruh fakultas yang ada di ITS termasuk politeknik. Tak hanya itu, warna logo baru ITS pun juga turut senada.

Warna-warna tersebut adalah hijau untuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), merah untuk Fakultas Teknologi Industri (FTI), hitam untuk Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP),  biru laut untuk Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), abu-abu untuk Fakultas Teknologi Informasi (FTIf), oranye untuk Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), dan warna biru tua untuk Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

“Tahun ini merupakan tahun emas ITS dan juga berarti angkatan emas,” tutur Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD. Menurutnya, ITS telah mengalami kemajuan pesat sebagai institusi berbasis iptek dan seni. Tak terhitung banyak produk karya anak ITS yang telah mendunia. Seperti alutsista (alat utama sistem pertahanan), dan riset bidang pertahanan yang berkarakteristik kewilayahan dengan teknologi mutakhir.

Logo sejuta harapan ini berbentuk tongkat tabung berwarna hitam dengan gambar logo dalam balok di puncaknya. Dalam logo tersebut bertuliskan Mempersembahkan Sains-Tekno-Seni untuk Kejayaan Bangsa. “ITS juga menapaki bidang seni. Terbukti di ITS terdapat jurusan Desain Produk Industri,” ungkap Probo.

Tak terhenti sampai di sini, ITS juga akan mengembangkan program game teknologi. ”Jadi, siswa SD maupun SMP bisa menjadikan game teknologi sebagai sarana belajar,” lanjutnya. Hal lain yang juga menjadi sorotan ITS yaitu, teknologi tepat guna. Sebab, teknologi surya cukup mahal biayanya.

Ke depan, ITS akan membuka program studi game teknologi bagi para guru. “ITS ingin mengupayakan yang terbaik bagi bangsa Indonesia,” harap Probo yang juga menuturkan bahwa dalam tahun emas ini akan dibuat buku yang berisi karya keluarga besar ITS. (esy/mtb)