Menurut Ilham Fauzi, salah satu staff PT Yokogawa Indonesia, seminar ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti kerjasama antara PT Yokogawa Indonesia dan ITS. Kerjasama tersebut telah dilangsungkan sejak tahun 2007. Harapannya dalam seminar ini bisa terwujud saling bagi pengalaman antara dunia industri dan pendidikan.
Struktur acara dibagi menjadi dua sesi utama, dengan pembicara dari PT Yokogawa Indonesia dan dari ITS. Sesi pertama berbicara tentang Optical Technology yang dipresentasikan oleh Dr Ir Achmad Affandi, DEA, lalu Yokogawa Optical Technology & Measurement yang disampaikan oleh Mr. Jonathan S dari PT Yokogawa Singapore. Sedangkan sesi kedua seminar dimulai dengan pembahasan mengenai Automation and Control oleh Dr Ir Totok Suhartanto, DEA.
Dalam presentasinya Totok menerangkan bahwa sebuah sistem automation bertujuan untuk meminimalkan kerja seorang operator dalam sebuah sistem. Dalam sistem ini operator hanya perlu memonitor saja dan baru menangani bila sebuah action perlu diambil. Fungsi-fungsi dalam sistem ini mencakup measurement, comparison, computation, dan correction.
Control System adalah sistem dari elemen-eleman yang tergabung untuk menetapkan sebuah proses pada suatu ukuran yang telah ditentukan. Sistem ini mencakup Basic Process Control System (BPCS), yang gunanya menjalankan fungsi-fungsi utama sistem tersebut, Emergency Shutdown System (ESD) yang berfungsi untuk segera mematikan sebuah plant atau lokasi industri bila terjadi sebuah kesalahan operasi. Selain itu, ada Safety Critical Control yang bekerjasama dengan ESD dalam situasi darurat.
Di sisi lain Service Manager PT Yokogawa Indonesia Kuntoro menyampaikan presentasi berjudul Process Simulator. Menurut Kuntoro yang juga merupakan alumni ITS, simulator dari Yokogawa adalah benar-benar miniatur suatu industri. Simulator tersebut dapat mensimulasi sebuah kondisi eksperimen apabila eksperimen tersebut terlalu mahal atau terlalu rumit untuk dilaksanakan. Hasil yang diberikan pun cukup akurat. Simulator-simulator tersebut diproduksi oleh Yokogawa untuk berbagai bidang industri, termasuk Power & Electrical Engineering dan Instrumentation. Contoh simulator yang terbaru dari mereka adalah Mini Plant Boiler Simulator.
Kuntoro menyinggung bahwa penggunaan simulator sangat penting terutama di bidang pendidikan untuk menutupi kesenjangan yang ada antara dunia pendidikan dan industri. Bila hal ini dapat tercapai, maka akan tercipta sumber daya manusia yang tepat bagi dunia industri. Sumber daya manusia bersama dengan alat-alat yang sempurna dapat menciptakan industri yang kuat. Ia berharap industri semacam itu dapat membantu Indonesia nantinya dalam perdagangan bebas.
Di sesi terakhir diadakan demonstrasi berbagai simulator yang dilaksanakan oleh Mr. Jonathan S. Simulator pertama yang ia tunjukkan adalah Optical Time Domain Reflectometer (OTDR) yang dapat menghitung panjang sebuah kabel fiber optik. Selain itu OTDR dapat juga mengetahui jarak antara dua ujung kabel dan mengidentifikasi loss dari event-event tertentu. Simulator kedua bernama Optical Spectrum Analyser (OSA) yang mampu menunjukkan spektrum yang dihasilkan oleh kabel fiber optik dan juga menggambarkan panjang gelombangnya.
Acara tersebut ditutup oleh direktur PT Yokohama Indonesia, Ichsan Gaffar. Ia menyampaikan harapan bahwa acara serupa dapat dilaksanakan di perguruan-perguruan tinggi lainnya.(lis/tyz)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung