Pembukaan Metamorphosis++ yang bertempat di Taman Budaya Cak Durasim, berlangsung di tengah rintik hujan (6/1). Pameran ini sebenarnya memiliki latar belakang yang sederhana, yaitu sebagai bahan penilaian mata kuliah mahasiswa Program Studi DKV yang baru saja menyelesaikan semester ketiganya. Karya-karya yang ditampilkan pun merupakan hasil dari tugas-tugas mata kuliah yang diberikan dosen, terutama mata kuliah Desain Komunikasi Visual 1 dan Ilustrasi.
Karya yang dipamerkan memang sangat beragam. Ada yang berupa karya dua dimensi dengan berbagai macam kategori. Mulai dari infographic, exposing view, conceptual ilustration, sampai potret diri. Kategori paling unik adalah potret diri. Bayangkan saja, masing-masing mahasiswa diwajibkan untuk melukis dirinya sendiri di atas kertas berukuran A3.
Tak hanya karya dua dimensi yang dipamerkan. Karya tiga dimensi pun turut dihadirkan untuk dinikmati oleh para pengunjung. Contohnya tissue box, shopping bag, dan children book illustration. Tissue box karya mahasiswa Despro ini bukanlah tissue box biasa, begitu pula dengan shopping bag-nya. Selain dikerjakan dengan cara manual (buatan tangan), tissue box dan shopping bag tersebut dihias dengan aneka macam gambar yang tentunya unik dan artistik.
Tak jauh berbeda dengan tugas children book illustration. Buku cerita anak yang merupakan UAS mahasiswa Despro semester tiga ini juga 100 persen buatan tangan. Mulai dari ide cerita, pembentukan karakter, layout, hingga pencetakan, benar-benar dikerjakan oleh masing-masing individu. Bentuknya yang tak biasa, membuat buku ini terlihat menarik. Ada yang berbentuk tas koper sampai berbentuk seperti rumah-rumahan boneka barbie. Judul ceritanya pun beragam, mulai dari cerita rakyat seperti Asal-usul Danau Toba, Sunan Kalijaga, sampai Kera Jadi Raja.
Keragaman karya yang ditampilkan pada Metamorphosis++ kali ini juga diungkapkan oleh Ir Baroto Tavip Msi, Ketua Jurusan Desain Produk ITS. "Metamorphosis++ ini menceritkan tentang keragaman dan keluwesan mahasiswa Despro terutama Prodi DKV angkatan 2008," ujarnya. Baroto juga mengatakan bahwa seorang desainer memang harus bisa mengekspresikan karyanya dan mempublikasikan karyanya ke masyarakat. "Karena bagaimanapun juga seorang desainer membutuhkan input dari masyarakat dan harus belajar menerima kritik dari luar. Jadi nilai mahasiswa tidak hanya dari dosen, melainkan dari masyarakat juga," tambah Baroto. Itulah yang mendasari keinginan Baroto menugaskan mahasiswanya menghelat sebuah pameran yang bertempat di luar ITS.
Di sisi lain Panitia Metamorphosis++ sempat juga mengungkapkan filosofi tajuk kegiatan ini. "Perubahan dari sesuatu yang biasa saja menjadi sesuatu yang menarik itulah yang kami maksud metamorfosis," ujar Tyas Ajeng Nastiti, humas Metamorphosis yang juga merupakan mahasiswa Despro angkatan 2008.
Metamorphosis++ ini direncanakan akan berlangsung hingga dua hari kedepan (9/10). Selama dua hari berturut-turut akan diadakan workshop tentang Ujian Masuk Despro (UMDES), ragam media warna, serta manual drawing. Pada penutupan yang akan diadakan 9 Januari 2010 mendatang, panitia juga akan menyuguhkan penampilan band dari ITS, UNAIR, sampai yang khusus didatangkan dari Jakarta. (m14/tyz)
Kampus ITS, ITS News — Isu aksesibilitas dan layanan disabilitas kini tengah telah menjadi perhatian serius di berbagai perguruan tinggi.
Kediri, ITS News — Startup StrokeGuard yang didirikan oleh mahasiswa Jurusan Inovasi Digital Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin
Kampus ITS, ITS News – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan bangga dapat berpartisipasi dalam ekspedisi ilmiah internasional “OceanX –
Bangkalan, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berupaya untuk mendorong pengembangan dan kemandirian ekonomi pondok pesantren.