Masih dalam rangkaian acara tahunan Engineering Physics Week (EPW), jurusan Teknik Fisika ITS menghadirkan Olimpiade Fisika Terapan se-Indonesia. "EPC bertujuan sebagai ajang untuk mengembangkan minat, potensi, dan bakat siswa terhadap ilmu fisika," ujar Septian Rahyudhi, ketua pelaksana Engineering Physics Week.

"Materi yang diujikan pada EPC adalah materi fisika yang diajarkan di SMA mulai kelas X sampai kelas XII," papar Septian. Banyaknya peserta EPC tahun ini menandakan bahwa fisika bukan lagi menjadi momok bagi siswa, tambah mahasiswa angkatan 2008 ini.

Menurut Septian, lomba yang diadakan mulai dari Medan sampai Bali ini juga sekaligus sebagai pengenalan Jurusan Teknik Fisika ITS ke seluruh pelajar di nusantara. "Tahun 2010, EPW akan lebih meriah lagi karena bertepatan dengan ulang tahun jurusan Teknik Fisika ke-45," papar Septian.

Salah satu rayon yang mengadakan babak penyisihan EPC kali adalah Jogjakarta yang diadakan di jurusan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada (UGM). Peserta EPC tidak hanya diramaikan oleh tuan rumah saja, namun peserta terjauh seperti Sragen juga hadir. "SMA di Jogjakarta selalu menargetkan untuk menjadi pemenang. Jadi peserta yang sudah ahli mengerjakan soal Olimpiade Fisika dari tiap sekolah terlihat antusias," jelas Kharis Akbar, ketua EPC rayon Jogjakarta.

"Tiga semifinalis dari rayon Jogja nantinya akan dikirim ke Surabaya untuk mengikuti babak semifinal di ITS," ujar pria asal Gresik ini. Setelah peserta selesai mengerjakan soal, mereka diberi informasi mengenai ITS melalui pemutaran film. Uniknya, lanjut Kharis, di rayon Jogjakarta terdapat penghargaan khusus bagi peserta terpagi, terserius, dan terlucu.

Saat pelaksanaan EPC di UGM, peserta terlihat serius mengerjakan soal-soal EPC. Sesekali terlihat peserta yang menggaruk-garuk kepala. "Soalnya lumayan susah. Perhitungannya mbulet meskipun sudah menggunakan kalkulator," kata Farhan peserta dari SMAN Sragen SBB.

Pada perhelatan EPC rayon Jogjakarta kali ini keluar sebagai salah satu semifinalis adalah tim dari SMA N 7 Jogjakarta. "Saya tidak menyangka menjadi semifinalis dari rayon Jogjkarta, apalagi tadi teman satu tim saya datang terlambat," ungkap Adnan.(el/fn)