APTECS 2009 dibuka dengan pertunjukan spektakuler, Banjaran Srepeg oleh Elektro Budoyo. Bersama Elektro Budoyo, SD Muhammadiyah 4 Surabaya juga turut menampilkan Ngremo Kolosal. Seminar akbar ini pun dibuka dengan sambutan hangat oleh Rektor ITS, Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD. Selain itu, Prof Hiyama Takashi dari Kumamoto University Jepang, juga turut memberikan keynote speech dalam pembukaan.
"Saya sangat senang sekali, akhirnya Seminar akbar tentang teknologi, sains, dan seni bisa terlaksana di ITS. Dengan APTECS 2009 ini, saya harap semua tiga bidang keilmuan di ITS semakin lebih baik, terutama keseniannya," ungkap Probo. ITS memang Institut yang berbasis teknologi, namun tidak kemungkinan bahwa kesenian juga dikembangkan di ITS, tambah Probo.
Senada dengan Probo, Ketua Panitia APTECS 2009 Prof Dr Ir Imam Robandi MT mengungkapkan perlunya mengangkat hasil karya seni domestik sebagai karya internasional . "Seminar ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Dies Natalis ITS ke-49. Selain itu, hal ini juga dijadikan sebagai perwujudan dari ajang komunitas para peneliti dan pengkaji bidang iptek, sosial, dan seni," ujar Dosen Teknik Elektro ITS ini.
Adapun tema yang diusung dalam APTECS 2009 ini adalah keunggulan Pengelolaan Sumber-sumber Energi dalam Menghadapi Krisis Sosial Ekonomi Global. "Oleh sebab itu, beberapa hal yang berhubungan dengan bidang aplikasi teknologi, pendidikan, ICT, energi terbarukan, efisiensi energi dan lain-lain juga banyak dibahas didalamnya," tandas Robandi.
Dalam seminar ini, Robandi menjelaskan akan dilakukan diskusi secara sinergi antara peneliti dan praktisi. Jadi, seluruh peserta dan presentator dibagi-bagi dalam sepuluh ruang seminar sesuai bidang keilmuan masing-masing. "Mereka juga akan mempresentasikan beberapa hasil karya seni anak bangsa sebagai usaha pengengkat seni domestik sebagai karya internasional," lanjutnya
Misalnya saja di Ruang Anjasmoro 2 Grha ITS, dipresentasikan produk unik yaitu Toraja Chair. Bentuk Toraja Chair tidak seperti kursi pada biasanya, bentuknya bisa berupa rumah toraja atau kartun anime. "Kursi ini terbuat dari karton bekas dan bisa di duduki untuk satu orang," jelas Thomas Ari Kristanto sebagai pemakalah.
Beberapa karya mahasiswa pun turut dipamerkan diantaranya adalah Easy Operating Kursi Gigi Juara Pimnas 2009, kontrol kursi roda listrik gerakan mata, penerangan jalan umum (PJU) dengan led tenaga surya. Selain itu di bidang seni tampil pula karya-karya terbaik anak Desain Produk Industri seperti packaging produk dengan segala pernak-pernik yang unik dan menarik. Seni baru ala Despro, PlazOre (Plastik Goreng) juga tidak ketinggalan untuk memeriahkan APTECS 2009.
Menurut Ir Elly Agustiani MEng selaku kepala Unit Inkubator Pusat Bisnis Teknologi & Industri LPPM ITS, APTECS 2009 merupakan awal yang baik untuk menutup tahun ini. "Karya-karya mahasiswa dan riset dosen ITS memang aplikatif berpotensi untuk lahan bisnis. Oleh sebab itu, pengambilan tema ini untuk menghadapi krisis global patut diacungi jempol," ungkap Elly. (niv/m17/fn)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung