Memacu kreativitas bukan hal yang mudah bagi setiap orang. Banyak mahasiswa mengeluh tak mampu memiliki inovasi yang dibutuhkan bangsa saat ini. Oleh karena itu, acara yang bertemakan wujudkan ITS sebagai kampus berbudaya ilmiah selalu digencarkan setiap tahun.

Adalah Ahmad Ferdiansyah Pradana Putra sebagai Menteri Departemen Ristek BEM ITS yang membuka acara yang serupa dengan pelatihan tersebut. “Menjadi juara itu bukan suatu hal yang tiba-tiba. Butuh proses yang harus dimulai dengan berani mewujudkan ide,”ungkap pria berkemeja hitam tersebut.

Dimulai pada pukul 08.00, acara yang diadakan setelah kesepakatan satu tujuan seluruh kadept ristek di semua jurusan, dihadiri oleh lebih dari 50 mahasiswa dari berbagai jurusan. Dalam acara tersebut, dihadirkan pula tiga pembicara hebat yaitu wawan aries, Zainul Asrori, dan Danawati.

Wawan yang tidak lain merupakan dosen teknik mesin memberikan materi tentang motivasi dan gambaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Sedangkan dosen físika Zainul Asrori menjelaskan tentang format penulisan PKM GT.

Berbeda dengan Danawati yang menjelaskan tentang penggalian ide. “Wawasan keilmuan dan kreativitas sumber daya Manusia perlu dikembangkan. Ide-ide kreatif-inovatif harus dimunculkan dengan mekanisme sederhana,” tutur dosen Teknik Kimia.

Selain materi, panitia juga mengaplikasikan secara langsung contoh presentasi saat lomba oleh M faisol Anwar dan Bayu Erlangga. Kedua mahasiswa ini adalah wakil ITS di Pimnas tahun lalu. Dalam penjelasannya, Faisol dan Bayu Erlangga juga menjelaskan cara menjawab dihadapan juri.

Dengan pelatihan seperti ini, BEM ITS berharap makin banyak mahasiswa yang aktif menulis PKM GT. “Semakin banyak peluru yang ditembakkan, banyak pula target yang kena. Jadi, kita optimis target juara umum dengan gerakan 500 proposal,” tegas Ferdi optimis. Selain pelatihan goes to PKM GT ini, nantinya juga akan ada perlombaan PKM GT yang dilakukan oleh mahasiswa baru. (m3/yud)