BEM UNJ adalah organisasi kemahasiswaan intra kampus yang berdiri dalam kesatuan organisasi pemerintahan mahasiswa (OPMAWA) tingkat universitas. Dalam perjalanannya, BEM UNJ tidak hanya bergerak dalam tataran kampus saja, tetapi juga dalam bentuk wujud kepedulian, kepekaan sosial politik, dan kemasyarakatan.
“BEM UNJ mempunyai visi kedepan menjadi lembaga professional, melayani, dan terbuka di kalangan civitas akademika. Selain itu juga menjadi basis pergerakan mahasiswa dan rakyat,†ungkap Ali Sibro Malisi selaku Ketua Umum BEM UNJ.
Secara Umum, peran dan fungsi BEM UNJ dengan ITS tidak jauh beda. Yaitu mempunyai fungsi kontrol pemerintahan dan penyalur aspirasi rakyat. Namun, terdapat salah satu program kreatif yakni pembentukan sebuah agen khusus dalam pergerakan mahasiswa. “Agen khusus ini kami sebut Green Force,†ungkap Ali yang mengakui bila Green Force inilah salah satu ide kreatif BEM UNJ.
Secara gamblang Ali menjelaskan bila Green Force merupakan tim militan yang langsung bekerja dibawah Departemen Sosial Politik. Bidang kerjanya secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu di bidang propaganda, pos aksi, dan permasalahan internal.
“Pos aksi adalah salah satu peran kerja yang paling menarik,†jelas Ali. Mahasiswa jurusan Kimia ini menjelaskan bila pos aksi bertugas mengadakan kajian-kajian tentang isu politik nasional sebelum mengadakan aksi. “Jadi kami harus benar-benar mengerti permasalahannya sebelum pasang aksi turun ke jalan,†tegas Ali.
Untuk menambah pengetahuan tentang isu yang di bahas, tidak jarang pula Green Force mengundang orang-orang penting dalam dunia politik nasional. Misalnya saja, beberapa waktu lalu BEM UNJ sempat mengundang Bibit Candra dalam diskusi tentang kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Alhamdulillah, posisi yang strategis UNJ di ibukota sangatlah membantu dalam penjaringan isu-isu nasional,†tambah Ali.
Selain diskusi tentang politik sosial masyarakat saat ini, kedua delegasi tersebut juga saling menyampaikan harapannya. “ITS memang sebuah institut yang berbasis teknologi. Namun bukan berarti mahasiswa teknik itu menutup mata dengan permasalahan sosial politik yang terjadi di masyarakat,“ ungkap Ali.
Menanggapi hal tersebut, M Ersyad, Presiden BEM ITS, mengaku berterimakasih atas sambutan dari BEM UNJ dan berharap bila komunikasi seperti ini bisa berlanjut di kemudian hari.
"Saya sangat berharap komunikasi intensif antar mahasiswa dari berbagai kampus yang tersebar dari Sabang sampai Merauke terus dijaga. Hal ini untuk menghindari adanya miskomunikasi,†ujar Ersyad yang juga mengaku bila keberadaan strategis di pusat pemerintahan bisa menjadi keuntungan tersendiri bagi pergerakan mahasiswanya.(niv/yud)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung