Acara yang berlangsung dua hari sejak Jumat (18/12) ini diadakan oleh mahasiswa Teknik Sipil yang tergabung dalam alumni pelatihan manajerial mahasiswa Tingkat Dasar (TD).

Bertempat di Gedung Balai Pemuda, Acara yang baru diadakan pertama kali ini langsung menggandeng beberapa birokrasi, seperti Dinas Sosial Surabaya. Hal ini sebagai salah satu bentuk peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial yang jatuh pada tanggal 20 Desember.

Acara ini sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Sejak November lalu, mahasiswa alumni TD ini langsung terjun ke 15 panti asuhan yang tersebar di kawasan Surabaya untuk mempersiapkan acara ini. Hal ini diungkapkan oleh Muhhamad Syah Yuda, ketua panitia Pekan Dhuafa 2009.

“Ada empat macam pelatihan yang kita berikan pada mereka. Antara lain adalah pelatihan daur ulang kertas, daur ulang botol air mineral, kain vlanel, dan pembuatan bakso. Pelatihan ini kami lakukan di empat titik di Surabaya, yang terdiri dari 15 panti asuhan,” ungkap pria yang biasa di panggil Yuda ini.
 
Setelah mendapat pelatihan, karya anak-anak Yatim Piatu ini pun  ditampilkan di acara Pekan Dhuafa. Tak hanya dipamerkan, ternyata karya hasil pelatihan tersebut juga memiliki nilai jual

“Selama dua hari ini, karya-karya hasil dari pelatihan tersebut kami pamerkan.  Dan tentunya karya-karya tersebut juga dijual kepada para pengunjung. Hasil penjualannya akan kami serahkan langsung kepada panti asuhan yang bersangkutan,” Jelas Yuda.

Ketika ditanya mengenai tujuan diadakan acara ini, Yuda pun menjelaskan secara gamblang. “Kami ingin memfasilitasi bakat yang dipunyai anak-anak yatim piatu seperti mereka. Sebenarnya potensi yang mereka miliki sangat besar. Banyak yang berbakat, tapi tidak ada yang memberikan mereka kesempatan untuk tampil di depan masyarakat,”

Kepada ITS online, Yuda mengungkapkan bila ia dan rekan-rekannya sesama alumni TD Teknik Sipil tak ingin keberlanjutan pekan Dhuafa ini terhenti sampai disini.

“Selanjutnya, kami masih mempunyai program pembinaan koperasi rakyat sebagai  pengelolaan dari hasil karya mereka,” ungkap pria yang berharap dengan program lanjutan tersebut para dhuafa mampu belajar tentang konsep manajemen. (m11/m14/yud)