Industri yang pertama dikunjungi adalah PT United Waru Biscuit Manufactory (UBM). Lebih dari 30 mahasiswa Statistika disambut karyawan di industri penghasil biskuit ini, dengan penuh semangat. Semangat itu ditunjukkan dengan salam Guang Ho yang diadopsi dari moto US Marine Corps.
"Guang Ho itu intinya semangat untuk langsung bergerak atau bekerja tanpa menunggu hari esok seperti tupai, semangat untuk autopilot, bekerja tanpa menunggu perintah seperti berang-berang, dan saling memberi dukungan seperti angsa," papar Suryana, Manager Promosi UBM.
Di UBM, para mahasiswa diperkenalkan proses produksi biskuit mulai dari pengolahan bahan mentah hingga packaging. Tak lupa pemandu kunjungan, Husein, menunjukkan bagaimana UBM mengawasi kualitas biskuit setengah jadi tiap jam. Pengawasan tersebut berupa kontrol berat per dua puluh keping biskuit beserta ketebalannya.
Puas mengelilingi pabrik, para mahasiswa yang didampingi Drs Muhammad Mashuri MT diajak berdiskusi di ruang rapat dengan dijamu berbagai produk UBM. Di ruangan tersebut, mereka berdiskusi dengan Suryana dan Budi Sujalmo mengenai pengendalian kualitas produk UBM. Tak hanya melakukan tanya-jawab, di forum ini Budi, Sales Manager UBM, juga mengajak mahasiswa untuk menganalisis korelasi periklanan melalui media televisi dengan tingkat penjualan biskuit dan market share industri biskuit.
Setelah UBM, industri berikutnya yang dikunjungi adalah PT Sinar Sosro Mojosari. Mahasiswa Statistika disambut oleh Marketing Support Sosro, Nita, di kantin pengunjung. Mereka dimanjakan dengan produk-produk Sosro. Setelah dijamu makan siang, seluruh peserta kunjungan lapangan ini mendapatkan informasi sekilas tentang Sosro di ruang multimedia. Di ruangan ini Nita memaparkan sejarah singkat Sosro, proses produksi, dan pengolahan limbah Sosro. Dengan filosofi Niat Baik, materi tersebut disampaikan dengan unik melalui film animasi.
Selesai menyaksikan film animasi, mahasiswa Statistika diajak mengelilingi dapur Sosro. Meski udara di dalam dapur sangat panas akibat pasteurasi, mereka mengikuti alur proses produksi yang dijelaskan Departemen Quality Control dengan seksama.
"Teh Botol Sosro tidak menggunakan bahan pengawet karena menggunakan sistem pengemasan suhu tinggi, di atas 95 derajat Celcius. Itulah sebabnya ruangan ini terasa sangat panas," papar Baiquni, salah satu perwakilan departemen Quality Control Sosro.
Puas mengelilingi dapur dan pengolahan limbah Sosro, mahasiswa Statistika kembali ke ruang multimedia untuk sesi tanya jawab. Setelah itu barulah mereka kembali ke kampus. Namun para mahasiswa Statistika ini tidak kembali dengan tangan kosong. Sosro memberikan merchandise unik pada seluruh peserta kunjungan. (taw/mtb)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung