Konferensi bertema Peningkatan infrastruktur dan pelayanan transportasi dalam pertumbuhan regional yang menggandeng Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, ini dibuka Wakil Presiden Boediono. Diikuti oleh sekitar 590 pakar, praktisi dan akademisi bidang transportasi dari negara-negara Asia timur.

Dalam konferensi ini juga hadir Menteri Pendidikan Nasional Prof Muhammad Nuh, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Gubernur Jawa Timur Soekarwo beserta wakilnya Syaifullah Yusuf, dan Rektor ITS Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD.

Konferensi EASTS ini merupakan sebuah konferensi internasional ilmiah tranportasi yang diselenggarakan setiap dua tahunan. Di mana lokasi penyelengaraannya ditetapkan oleh International Scientific Committee (ISC) dan ini merupakan kali pertama dihelat di Indonesia.

Hasil konferensi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan transportasi pada masing-masing negara anggota, bagi peningkatan peranan sektor transportasi dalam kegiatan pembangunan, dan bagi peningkatan kesejahteraan umat manusia.

Dalam sambutannya, Wapres Boediono mengatakan bahwa perbaikan dalam penyediaan transportasi merupakan top priority dalam program kabinet saat ini. “Hal ini dikarenakan pertumbuhan daerah-daerah yang mengalami perkembangan pesat membutuhkan sarana transportasi yang memadai,” tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo menyebutkan bahwa perkembangan transportasi di Jawa Timur, terutama Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan), semakin meningkat pesat saat ini. Terutama dilihat dari jumlah pengguna sepeda motor yang terus mengalami peningkatan, sehingga sering terjadi kemacetan. Karena itu, menurut Soekarwo, dari seminar ini diharapkan nantinya bisa memberikan solusi yang tepat untuk permasalahan transportasi tersebut di Jawa Timur.

Dalam konferensi kali ini mengambil tiga kegiatan utama, yaitu konferensi ilmiah, kunjungan teknis, dan pameran transportasi. ”Konferensi ini tak hanya sebagai wadah pertukaran hasil kajian, riset ataupun inovasi kebijakan di negara-negara Asia Timur,” jelas Kyung Soo Chon, ketua EASTS. Tapi, imbuh Kyung Soo Chon, juga menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menyampaikan kepada negara-negara lain tentang perkembangan dan rencana di bidang transportasi di Indoensia.

Konferensi ini membahas sekitar 385 makalah yang berasal dari 22 negara di kawasan Asia Pasifik dan Eropa. Makalah yang ada ditulis oleh kalangan akademisi maupun praktisi di bidang transportasi. Berbagai hal yang dibahas berkaitan dengan isu-isu transportasi, di antaranya analisa arus lalu lintas, kecelakaan, pedestrian, tata guna lahan, perkerasan jalan, kebijakan transportasi barang/logistik, manajemen angkutan umum maupun pelayanan jalan tol.

“Kehadiran para pakar, akademisi dan praktisi dari berbagai negara ini akan menjadi ajang pertukaran informasi, pengetahuan dan kebijakan transportasi untuk meningkatkan mobilitas masyarakat di negara-negara Asia, khususnya Indonesia,” ujar Bambang Susantono, Ketua Umum MTI.(chn/bah)