Menurut Dr.rer.nat.Triwikantoro, MSc, Ketua Umum Dies Natalis ITS ke-49, tema kali ini sesuai dengan visi ITS yaitu menjadi perguruan tinggi yang berwawasan lingkungan. Banyak kerusakan lingkungan terjadi akibat dari perkembangan teknologi dan sains. “Maka dari itu, ITS mendorong perkembangan teknologi yang berbasis ramah lingkungan dan dapat mengurangi kerusakan lingkungan yang ada,” ujar Tri disela konferensi pers Dies Natalis ke-49 pada Senin (12/10).

Rangkaian Dies Natalis ITS ke-49 ini akan dimulai pada 14 Oktober dengan upacara pembukaan. Rencananya, upacara pembukaan akan diramaikan oleh pawai kontingen unit kerja ITS, pagelaran Reog Ponorogo dan parade drum band dari Akademi Angkatan Laut. Kemudian sebagai acara puncak adalah upacara Dies Natalis sekaligus memperingati hari Pahlawan Nasional. Sedangkan, upacara penutupan akan dilakukan pada 22 Nopember yang dimeriahkan dengan acara jalan sehat dan pembagian hadiah.

Masih banyak lagi rangkaian acara yang berbasis ramah lingkungan seperti penanaman pohon hutan kampus dan fun bike. Menurut Tri, kegiatan fun bike dipilih karena sepeda termasuk salah satu teknologi ramah lingkungan. Rute yang akan dilalui oleh peserta fun bike adalah seputar napak tilas tempat–tempat bersejarah bagi ITS seperti Manyar dan Cokroaminoto.

Tri melanjutkan bahwa selama ini wacana teknologi ramah lingkungan sudah sering digalakan tapi hanya sebatas teori belum aplikasi secara langsung. Karenanya target Dies Natalis ke-49 ini membangun kesadaran peduli lingkungan pada civitas ITS dan mahasiswa. ”Contoh sederhananya adalah masalah kebersihan dan sampah. Dalam aspek sains ITS akan menerapkan konsep eco-campus,” terang Tri.

eco-campus adalah konsep dimana kampus memakai teknologi ramah lingkungan dalam berbagai aspeknya. ITS sendiri sudah memulai konsep ini dengan ditandai pembangunan instalasi pipa pengolahan limbah .”Semacam percontohan untuk mengolah limbah kamar mandi dan dapur pada lingkungan ITS,” ungkap Tri. Tidak itu saja, kali ini ITS juga akan menggelar pelatihan pengolahan sampah menjadi kompos yang akan mengundang ketua rukun tetangga sekitar ITS

Uniknya, pada Dies Natalis kali ini akan diadakan lomba karya cipta militer tingkat mahasiswa. ”Ini baru ada pertama kali di Indonesia,” aku Tri. Latar belakang diadakannya kegiatan ini salah satunya supaya mendorong perkembangan teknologi alat pertahanan di Indonesia. ”Harus diakui bahwa Indonesia ketinggalan dalam bidang militer,” ungkap Tri.

Sejauh ini sudah terdapat tujuh tim yang kan mengikuti lomba,berasal dari Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanudin, Universitas Bhayangkara dan ITS sendiri. ”Nantinya hasil desain ataupun kosep para peserta lomba akan kita pamerkan pada pameran karya ITS dan teknologi militer,” ungkap Tri. Lomba dan pameran teknologi militer ini akan fokuskan pada alat utama sistem senjata atau yang biasa disebut Alutsista.

Karya–karya dosen ITS juga turut meramaikan pemeran teknologi militer yang rencananya akan bekerja sama dengan Pangdam dan Menhankam ini. ”Banyak dosen ITS yang melakukan riset dalam bidang teknologi militer dan juga agar dapat mengukur sebesar apa kontribusi ITS dalam bidang militer Indonesia,” jawab Tri ketika ditanya latar belakang diadakannya pameran teknologi militer. (Az/bah)