Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, Rektor ITS, menyambut baik kerja sama pertukaran pelajar ini. Pertama kali tim datang, Probo langsung berkenalan dan menyapa akrab anggota tim. Menurutnya, Tim yang diberangkatkan tahun ini sangat beragam. Selain berasal dari beragam jurusan, mereka juga berasal daerah yang berbeda. “Saya senang karena tim ini terdiri dari wakil beberapa daerah dan jurusan,” ungkap Probo.

Ia berharap dari keragaman daerah ini, mereka bisa berkontribusi terhadap daerah asalnya sepulang dari Kobe. Salah satunya mengenai tata ruang dari kota Kobe. Probo sendiri mengaku punya banyak bukti rekam jejak bencana di kota Kobe. “Kobe itu terkenal dengan gempanya. Tapi sekarang mereka bisa membangun kota itu menjadi salah satu daerah maju,” tambahnya.

Probo juga meminta beberapa anggota delegasi yang berasal dari jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota untuk memanfaatkan betul acara ini. Ia menunjuk salah satu anggota tim yang kebetulan berasal dari Aceh. “Siapa tahu kota Banda Aceh bisa seperti Kobe,” lanjut Guru Besar jurusan Teknik Sipil ini.

Menurutnya, ketika berfikir masalah bencana, tak akan jauh-jauh dari bagaimana cara mencegahnya agar tidak menimbulkan banyak koban. Ia mengambil contoh apabila terjadi sebuah gempa di Indonesia. Bagaimana penataan ruang mampu memberikan keselamatan bagi penghuninya. Ketika terjadi bencana, kemanakah para warga daerah tersebut berlari untuk menyelamatkan diri. Hal itulah yang seharusnya bisa dipelajari oleh Indonesia. “Jepang itu negara maju. Walaupun hanya dua minggu. Semoga itu bisa menambah wawasan anda,” tuturnya.   

Suasana boleh dibilang berlangsung sangat santai. Probo mengingatkan untuk menjaga kesehatan karena acara ini berlangsung saat bulan Ramadhan. Terakhir Probo mengucapkan selamat. Dan melalui acara internasional seperti ini, ia berharap agar mahasiswa yang lain juga semakin terpacu untuk lebih berprestasi. (bah)