Selain workshop, Idjoe Team juga menggelar pelatihan robot line tracers. Acara yang berlangsung selama dua hari tersebut cukup mengundang minat siswa SMP-SMA se-Madura. Pasalnya, pelatihan robot semacam ini sangat jarang diadakan di pulau garam itu.

"Kami sangat senang atas undangan teman-teman mahasiswa Pamekasan. ya. Karena selain bisa menjalin relation yang lebih baik, kami juga bisa sharing sedikit pengetahuan tentang robot," ungkap Septian Rahyudi, salah satu trainer Idjo Team. Menurutnya, acara Idjo Team goes to Madura sangat berkesan dan memberi segudang pengalaman.

Pada hari pertama, training tersebut terfokus pada perakitan robot. Dengan sabar, para trainer muda membimbing para peserta. Perakitan yang bertempat di aula SMAN 1 Pamekasan ini tampak gemuruh dengan kreativitas pelajar. "Ya memang agak ribet juga, soalnya ini mungkin pelatihan robot yang pertama bagi mereka," jelas Kharis Akbar, salah satu trainer muda Idjo Team.

Labih lanjut Kharis menjelaskan, ini memang pengalaman pertama bagi mereka. Namun, dia mengakui kalau pelajar Madura juga cukup berpotensi. Apalagi rasa ingin tahu mereka akan dunia robot begitu besar. "Syukurlah, kerja keras kami terbalas. Pelajar-pelajar tersebut berusaha keras untuk merakit dan belajar lebih dalam tentang robot," paparnya.

Hari kedua pun tidak kalah serunya. Pasalnya, Minggu (26/7) adalah puncak acara, yakni kontes robot hasil rakitan mereka sendiri. Berlangsung di gedung PKPN Pamekasan, acara ini berlangsung seru dan ramai dengan sorak suara masing-masing sekolah. Sebagian robot rakitan mereka ada yang macet dan tidak bisa berjalan. Namun, tidak sedikit pula robot yang bisa melaju dengan lancar dalam kontes tersebut.

Pada akhir acara, panitia pun memberi beberapa penghargaan untuk peserta terbaik. Diantaranya adalah untuk kategori The Best Performance dan The Best Design. Dengan adanya workshop dan pelatihan semacam ini, FORKAMP ITS berharap supaya para adiknya di Madura menjadi lebih termotivasi untuk melek teknologi. (niv/han)