Kerjasama pertukaran pelajar ini sendiri sudah berlangsung sejak tahun 2002 dan dalam rentang waktu tiga tahun sekali. Pertama kali ada empat belas mahasiswa Jepang yang berkunjung ke ITS. Kemudian pada tahun 2005, ITS membalasnya dengan mengirim dua belas mahasiswanya ke Jepang. “Sekarang kita akan mengirimkan dua belas mahasiswa kita untuk berangkat ke sana lagi,†ungkap Dr Ketut Buda Artana ST MSc, koordinator program ini.
Selama di sana, para mahasiswa akan lebih banyak mendapatkan informasi tentang penanganan bencana yang terjadi di negeri sakura tersebut. Hal ini tak lepas dari latar belakang kota Kobe yang pernah luluh lantak akibat gempa bumi pada tahun 1995 silam. Sedangkan Indonesia secara geografis juga memilki banyak kesamaan dengan negara Jepang.
Dalam prosedur seleksi, tercatat ada 83 mahasiswa yang mendaftar. Kemudian disaring lagi menjadi tiga puluh mahasiswa yang layak untuk diwawancarai. “Akhirnya terpilihlah dua belas mahasiswa yang akan berangkat Jepang,†ulas Dosen Teknik Sistem Perkapalan ITS ini.
Sampai saat ini, para mahasiswa terpilih ini masih mempersiapkan bekal. Utamanya tentang materi yang akan dipresentasikan ketika di Kobe. “Nanti para peserta akan diwajibkan membuat materi tentang penanggulangan bencana di Indonesia,†tutur pria kelahiran Singaraja ini. Ketut menyebutkan beberapa diantaranya seperti bencana tsunami Aceh, gempa Jogja atau lumpur Lapindo.
Satu hal terpenting selama berada di Jepang adalah perbedaan bahasa dan budaya yang mencolok. Untuk mengantisipasi hal ini, sejak seleksi terakhir para mahasiswa pilihan ini sudah menjalani pelatihan bahasa Jepang di UPT Bahasa ITS. “Juga ada kuliah tamu dari beberapa dosen ITS dan alumni Universitas Kobe,†tutur Chairman International Office ITS ini.
Jadi Duta Indonesia dan ITS
Selama dua pekan, para peserta dari ITS ini akan melakukan rangkaian perjalanan yang telah ditentukan oleh pihak Kobe University. Menurut rundown kegiatan yang diberikan, mereka akan melakukan kunjungan ke pusat research gempa di pulau Awaji, ke Tanjung Akashim, Fukae University dan masih ada yang lain. “Dalam perjalanan ini, tugas kita adalah memperkenalkan ITS dan budaya Indonesia,†ungkapnya.
Untuk memantapkan mental persiapan ke Jepang, pihak ITS juga telah berkunjung ke Konsulat Jendral Jepang di Surabaya. Kala itu ITS disambut oleh Yasuji Odoko, Konsulat Jenderal Jepang. “Istilahnya, kita pamit ke Konjen Jepang untuk memohon izin pergi ke sana,†lanjutnya.
Selepas pulang dari negeri matahari terbit ini, para mahasiswa ini diharapkan bisa membawa informasi sebanyak-banyaknya tentang Ilmu penanggulangan bencana di sana. “Nanti mereka bisa menginformasikan Ilmunya dengan mengadakan seminar atau share dengan jurusan mereka masing-masing,†tuturnya.
Sementara itu, para mahasiswa terpilih itu tidak hanya sibuk mempersiapkan segala teknis yang akan terjadi di sana. Selain kursus bahasa Jepang, para mahasiswa ini juga disibukkan dengan koordinasi semua anggotanya. “Kita bisa kumpul full team mungkin hanya dua atau tiga kali saja. Karena masing-masing juga punya kesibukan,†ulas Myrna Tunjung Sari, koordinator peserta program student exchange ini.
Myrna juga menuturkan bahwa saat ini mereka masih mempersiapkan pertunjukan budaya yang akan mereka tampilkan saat acara pagelaran budaya di sana. “Kita sedang mempersiapkan pertunjukan berupa tari Saman dari Aceh dan tari Poco-Poco dari Maluku. Kebetulan ada salah satu anggota kita yang dari Aceh (Asmaul Husna, Mawapres III ITS, red),†tutur mahasiswi jurusan Kimia FMIPA ini.
Satu hal yang masih menjadi tantangan dari tim ITS ini adalah permintaan dari Jepang untuk membawakan souvenir berupa angklung. Mereka sangat tertarik dengan alat musik ini. Tidak sekedar membawa, para mahasiswa ini juga dituntut untuk bisa memainkan secara berkelompok. “Itu juga masih kita pelajari sampai sekarang,†ulas mahasiswa asal Bogor ini.(hoe/bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung