ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
23 Juli 2009, 12:07

Berbagai Tawaran Sambut Tim PIMNAS ITS

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Tim PKM bidang Kewirausahaan misalnya, salah satu tim yang diketuai Gigih Adi Cita Wijaya mendapat tawaran yang menggiurkan dari dewan juri yang merupakan anggota Departemen Perindustrian pusat. Tak tanggung-tanggung, dana yang ditawarkan berkisar 300 juta sampai satu milyar. Juri tersebut juga menawarkan agar tim Gigih memanfaatkan fasilitas Departemen Perindustrian yang ada di Surabaya.

Seperti yang dituturkan Gigih, kala itu juri menganggap isu yang diangkat timnya sedang hangat. Isu tersebut tentang hemat energi, ramah lingkungan, dan kemandirian bangsa. “Peserta lain rata-rata tentang hemat energi dan ramah lingkungan saja,” ungkap Gigih.

Tak hanya itu, tim yang beranggotakan Paramita Setyaningrum, Uswatun Hasanah, Arif Bijak, dan Brantyo ini sedang bernegoisasi memasukkan produk mereka ke pasaran. Pasar yang akan mereka bidik adalah Carefour dan Giant yang memiliki program untuk membantu Usaha Kecil dan Mengengah (UKM).

Produk mereka dinamai Semvrong. Memanfaatkan Light Emitting Diode (LED) lampu lalu-lintas, mereka meneliti bahwa 24 LED yang digabung dapat menghasilkan energi tiga watt atau setara dengan delapan watt lampu biasa. Harga yang mereka tawarkan sejumlah Rp 55 ribu. Nominal tersebut termasuk murah karena lampu mereka jika dinyalakan 24 jam non stop maka bertahan hingga enam tahun. Sedang jika dinyalakan dua belas jam per hari maka daya tahannya mencapai dua puluh tahun.

Skorsing Tak Halangi Berkarya
Peristiwa unik lainnya terjadi dalam PKM bidang penelitian atau lebih dikenal PKMP. Kelompok PKMP yang diketuai Azwar Oktaviansyah telah mempunyai draft paten. Salah satu anggotanya, I.N. Arya Bayu, jusru menghasilkan karya ketika dia terkena skorsing terkait pengkaderan.

Saat terkena skorsing Arya menjadi penanggung jawab SC. Namun, ia bertekad memanfaatkan waktu luangnya sebaik-baiknya. “Saya ingin membersihkan nama baik saya dengan mengikuti PIMNAS,” tutur Arya.

Tak tanggung-tanggung bersama kelompoknya, ia berhasil membuat tiga buah karya. Ketiga-tiganya mendapat dana dari DIKTI dan salah satunya lolos ke PIMNAS. Bahkan, tim yang beranggotakan Azwar, Arya, Ribut, dan Hanif Azhar ini tengah memproses karya mereka agar bisa mendapat hak paten melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS.

Gayung bersambut saat karya mereka dipresentasikan. Juri penguji memberikan apresiasinya dengan menyarankan agar memilih bahan sekam yang lebih baik baru kemudian dipatenkan. Karya mereka sendiri berjudul Pemanfaatan Limbah Sekam Padi untuk Bake PAD Seeda Moor Sebagai Solusi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan Oleh Proses Pembuatan Material Asbestos di Indonesia. (nrf/fay)

Berita Terkait