ITS News

Sabtu, 20 Desember 2025
26 Juni 2009, 14:06

ITS Kembali Berangkatkan Tim Bina Desa

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Program Bindesir yang bergulir sejak Febuari 2009 ini menargetkan sebanyak 50 desa pesisir sebagai tempat pelaksanaan. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan, pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai bidang kegiatan yang bersifat konstruktif maupun pembinaan SDM sesuai skala prioritas. Lalu pengembangan mata pencaharian alternatif berbasis pada sumber daya kelautan.

Sasaran utama dari Bindesir adalah desa pesisir yang terletak di perbatasan negara. “Untuk dapat menembuhkan jiwa nasionalisme penduduk desa. Kita berharap kasus Simpadan-Ligitan tidak terulang kembali,” ujar Prof Djauhar Manfaat, Dekan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK).

Total Tim Bindesir ITS kali ini berjumlah 12 orang. Terdiri dari dosen dan mahasiswa yang berasal dari Fakultas Teknologi Kelautan, Arsitektur dan Teknik Lingkungan. Mereka akan melakukan penyuluhan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Dibagi menjadi enam bidang yaitu teknologi penangkapan, sistem air bersih, perawatan motor tempel, teknologi pembuatan kapal kayu, tata pemukiman dan pencemaran laut.

”Karena sikon di desa pesisir satu dan lainnya berbeda maka topik yang disampaikan kita sesuaikan dengan kebutuhan. Agar dapat bersifat tepat guna,” ungkap Dr. Ir Wisnu Wardhana, koordinator tim Bindesir ITS. Wisnu juga menjelaskan bahwa kegiatan Bindesir ini terdiri meliputi skala teknis dan sosial.

Menurut Wisnu agar mendapat hasil yang maksimal materi penyuluhan dititikberatkan pada ilmu dasar tepat guna. Agar bersifat aplikatif Wisnu menganjurkan teknologi yang dipresentasikan mengunakan bahan yang mudah didapat oleh penduduk pesisir. ”Tidak bersifat terlalu teknis tapi lebih pada meningkatkan rasa persaudaraan,” terang Wisnu ketika ditemui pada rapat pembekalan keberangkatan tim Bindesir pada Jumat (26/6) ini.

Belajar dari pengalaman tim Bindesir Babel kemarin, perlu dilakukan survei singkat begitu tim sampai di desa pesisir tujuan. ”Supaya kita lebih siap dan mengetahui karakter lingkungan agar penyuluhan berjalan maksimal,” ungkap Wisnu yang juga seorang dosen dari Teknik Kelautan ITS.

Masih berdasarkan pengalaman tim Bindesir Babel, ternyata nelayan tidak begitu meyerap banyak pada saat presentasi. ”Justru pada saat istirahat dan santai, mereka bisa sharing langsung permasalahan yang dihadapi dengan obrolan yang lebih akrab,” lanjutnya. (az/han)

Berita Terkait