ITS News

Jumat, 19 Desember 2025
05 April 2009, 20:04

Peserta Bisnis Plan Tinggal Tunggu Hasil

Oleh : Dadang ITS | | Source : -

Pembicaraan mereka pun jauh dari pembicaraan mahasiswa teknik seperti biasanya. Seputar seluk-beluk bisnis plan mereka bahas, mulai dari analisa keuangan hingga segmentasi pasar produk yang akan mereka jual. Presentasi bisnis plan kali ini dibagi menjadi tiga kelas.

“Tiap kelas dinilai oleh dua dosen serta satu orang dari perwakilan Usaha kecil menengah (UKM),” ujar Bambang Sampurno, salah satu dosen yang juga kerap menjadi pembina karya tulis mahasiswa ini. Tiap kelas, terdiri dari 15 bisnis plan dan maju presentasi secara bergiliran.

Sembari menunggu, mereka pun tak menyiakan waktu untuk berdiskusi. Tak hanya itu, untuk mencairkan ketegangan ada pula yang tertawa terpingkal di depan laptop. “Saya lagi baca tulisan humor khas Jawa Timur-an,” jelas Ardian Prasetya salah satu mahasiswa yang memiliki ide berbisnis rumput laut ketika ditanya ITS Online.

Giliran setiap kelompok untuk presentasi pun akhirnya datang. Rizal Nur Rahman, salah satu mahasiswa dari Teknik mesin ITS mengaku bila pertanyaan para juri membuat ia berpikir recana usahanya terlalu kelewat tinggi. “Kita terlalu over estimate usaha kita bisa laku, itu yang dikatakan juri,” jelas Rizal yang juga ketua Departemen Ristek Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin yang memiliki ide berjualan abon dari jamur tiram ini.

Selain itu, sebagian mahasiswa juga tampak tersenyum ketika keluar dari ruang presentasi. Israizal Faris salah satunya. Mahasiswa biologi ITS ini malah mengaku mendapat banyak masukan terkait usaha yang direncanakan oleh kelompoknya. “Kita banyak mendapat masukan untuk pengembangan produksi produk,” ujar Faris.

Mahasiswa yang juga ikut menyumbangkan satu medali perunggu di Pimnas tahun lalu ini juga mengaku optimis. “Insya Allah kita benar-benar serius untuk usaha ini,” ujar Faris yang berniat meneruskan penelitian syrup Apple Mangrove menjadi produk yang mengangkat isu lingkungan dan kesehatan sekaligus.

Ditemui diakhir acara, salah satu juri yang berasal dari UKM, Alfa Mulyanto SE mengaku bila salah satu kekurangan mahasiswa ITS adalah tak berani menghargai mahal dirinya sendiri. “Ada beberapa yang malah lupa tak menggaji dirinya sendiri di rencana keuangannya,” ujar Alfa yang juga memulai bisnis sewaktu kuliah ini.

Ia mengaku bila kali ini juri menilai beberapa kriteria salah satunya ada di produk yang akan mereka jual. “Produk harus jelas dan bisa dipresentasikan dengan baik. Selain itu kelayakan laporan keuangannya juga akan dinilai,” jelas pemilik usaha garmen ini. Ia mengaku bila langkah pemerintah memberi stimulus bagi mahasiswa untuk berwirausaha ini patut diapresiasi. “Jaman saya kuliah dulu tak ada pembimbingan seperti ini,” tambahnya.

Rencananya hasil tahap presentasi ini akan diumumkan pada tanggal 8 April. Setelah itu, barulah pembimbingan dilakukan. Pinjaman lunak ini berkisar 8 juta per orang sampai 40 juta bila usaha ini dilakukan berkelompok. (yud/mtb)

Berita Terkait