Seminar yang dilangsungkan sejak pagi hari ini menghadirkan dua pembicara yaitu M Arief Budiman, Executive Art Director Petakumpet Advertising, serta Andika Dwijatmiko, CEO Syafa’at Advertising. Keduanya berasal dari biro periklanan terkemuka di Yogyakarta.
Ketika awal materi, Arief Budiman yang tampil pada sesi pertama sudah membuat kejutan. Ia meminta para pengunjung untuk menuliskan satu pertanyaan pada selembar kertas kemudian mengumpulkannya ke depan. “Saya selalu takut kalau presentasinya usai lantas tidak ada yang bertanya,†ujarnya menyindir fenomena yang sering terjadi pada seminar-seminar.
Arif lalu membahas bagaimana caranya menjadi seorang creativepreneur. Finalis International Young Designer Award 2006 & 2007 ini menitikberatkan pada pentingnya untuk memiliki sebuah mimpi yang jelas. Ia menyerukan agar bermimpilah, dengan detail yang terencanakan dan berusahalah untuk sedikit demi sedikit berusaha menggapainya setiap hari. "Orang yang berkata dirinya ingin sukses, sesukses-suksesnya, sama dengan orang yang naik angkot lalu bilang ke supirnya bahwa ingin pergi sejauh-jauhnya," kata Arif disambut gelak tawa audiens. "Beri target yang jelas, contohnya pada tahun 2010 saya akan punya sebuah biro desain dengan sekian karyawan," tambahnya.
Arif juga mengingatkan akan pentingnya motivasi yang kuat untuk meraih mimpi tersebut. Ia bahkan mengambil contoh kasus beberapa orang terkenal. Misalnya Jim Carrey yang di awal kariernya dulu selalu membawa-bawa cek palsu senilai sepuluh juta dollar. Hal itu sebagai penyemangat bahwa suatu saat ia bakal benar-benar menjadi komedian yang sukses. Chairman Asosiasi Desain Grafis Indonesia chapter Jogja ini juga menyitir beberapa petuah bijak dari orang-orang terkenal, seperti Robert T Kiyosaki dan pendiri The Bodyshop Ana Roddick. Inti dari semua itu menurut Arif adalah bermimpilah dan dengan serius berusaha mewujudkannya karena Tuhan akan melihat dari usaha kita.
Arif juga tak lupa mengingatkan audiens untuk selalu membagi mimpinya dengan orang lain. “Jangan pernah menganggap karena kita yang mempunyai mimpi, lantas kita sendiri yang harus mewujudkannya,†cetusnya. Menurut Arif, bantuan untuk mencapai mimpi kita tersebut bisa datang dari mana saja, karena itu berbagilah.
Sedangkan di sesi kedua Andika Dwijatmiko lebih banyak memaparkan berbagai berbagi tips mengenai kreativitas. Menurut Andika kemajuan teknologi selayaknya dimanfaatkan dengan benar untuk pengembangan diri kita. Lewat blog bahkan facebook, semua itu layaknya bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk menciptakan brand atau merek diri kita. Intinya menurut Andika, berusahalah memanfaatkan dunia maya dengan eksis di sana karena dunia maya adalah pusat informasi paling aktual saat ini.
Ditemui seusai acara Ketua Panitia Dany Arif Budi Utono menyebut penyelenggaraan seminar ini berangkat dari keprihatinan bahwa kebanyakan mahasiswa desain hanya rajin berpameran tanpa ada kelanjutan yang jelas setelah itu. “Padahal ikut pameran kan membuang-buang uang sebenarnya,†tuturnya. Harapannya setelah ini mahasiswa temotivasi untuk menghasilkan sesuatu dari karyanya. Bahkan kalaupun mengadakan pameran desain misalnya, pameran tersebut bisa dibuat seperti pameran lukisan yang karyanya bisa dijual setelahnya.
Dany menyebutkan walaupun seminar ini menghadirkan para praktisi desain dan periklanan, tema yang dibicarakan masih tergolong global. Terbukti dari banyaknya mahasiswa maupun masyarakat di luar lingkup desain yang hadir dalam seminar ini. (tyz/bah)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung