Setelah sukses menyedot perhatian pengunjung di tahun sebelumnya, Semarak Mahasiswa Perkapalan (Sampan) kembali menggelar Naval Ship Design and Race Competition (Nasdarc) selama dua hari. Nasdarc sendiri adalah sebuah perlombaan mendesain kapal mini dan mengadu kecepatan di lintasan sepanjang 20 meter.
16 kelompok saling berkreasi memberikan desain kapal terbaiknya. Karena bukan hanya kecepatan saja yang menjadi penilaian. Tetapi dari sisi keindahan desain kapal dan sisi kestabilan kapal yang menjadi penilaian juri. Untuk kategori desain juri berasal dari kalangan dosen Fakultas Teknologi Kelautan ITS.
Sebelumnya setiap tim telah diberikan pelatihan pembuatan kapal oleh panitia. Terutama membuat bagian lambung. Dalam peraturan disebutkan bahwa setiap kelompok memiliki lambung kapal dan daya mesin yang sama. Tapi peserta boleh berkreasi dalam bangunan atas, desain baling-baling dan kemudi.
Perlombaan balap kapal itu sendiri dibagi menjadi dua sesi. Pertama adalah seri drag atau lintasan lurus dan yang kedua adalah seri slalom atau zigzag. Para peserta juga diperbolehkan melakukan time trial untuk mempelajari medan balapnya.
Sita dan Fia, salah satu peserta dari SMA Al-Islam, mengaku banyak mendapatkan pengalaman dari lomba ini. Ini adalah kali pertama baginya mengikuti acara lomba balap kapal. “Oh, ternyata buat kapal itu seperti ini,†ujar siswa yang duduk di kelas satu ini.
Dalam perlombaan kali ini, ia bersama rombongan Karya Ilmiah Remaja dari sekolahnya menurunkan dua kapal. Namun sayang, salah satu dari kapalnya mengalami kerusakan mesin. Beberapa komponen listriknya mendadak tidak berfungsi. Padahal desain kapalnya tergolong bagus. Ia mengaku menghitung semua kemungkinan dalam mendesain kapal. “Semuanya pakai ukuran-ukuran tertentu agar kapal itu bisa berajalan secepat mungkin,†tambahnya.
Robet Dwi, ketua panitia Nasdarc, mengatakan bahwa acara ini bertujuan untuk mengenalkan dunia kemaritiman Indonesia. Menurutnya, dengan cara mendesain kapal mini dan memamerkannya dihadapan orang banyak seperti dalam lomba ini adalah cara termudah unutk mempromosikan dunia maritim. â€Karena bangsa Indonesia tahu kalau kita adalah bangsa maritim,†ujar mahasiswa Teknik Perkapalan angkatan 2006 ini.
Oleh karena itu, panitia juga membuka kesempatan kepada para siswa sekolah menengah untuk ikut serta. Walaupun mereka tidak punya bayangan sama sakali tentang desain kapal. Harapannya, setelah mereka tahu bagaimana uniknya membuat kapal, mereka akan lebih mencintai maritim. â€Mereka (siswa-siswa SMA, Red) itu tunas harapan bangsa yang sedang berkembang. Jadi kita perkenalkan sejak dini,†tutupnya.(bah/asa)
Jakarta, ITS News — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi nasional dengan memborong empat penghargaan pada ajang Anugerah
Kampus ITS, ITS News — Sebagai bentuk dukungan terhadap riset energi bersih, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menerima kunjungan
Kampus ITS, ITS News — Perpustakaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menegaskan perannya dalam memperkuat ekosistem riset kampus
Kampus ITS, ITS News – Ikatan Orang Tua Mahasiswa (Ikoma) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan komitmennya dalam mendukung