Aksi yang direncanakan pukul 07.00 tersebut tertunda hampir satu jam. Walau begitu, massa dari BEM , beberapa perwakilan Siklus dan HMTL tetap turun ke jalan. Lebih dari satu jam, Aksi Simpatik yang dimotori Departemen Pengabdian Masyarakat BEM ini diwarnai dengan membagikan buku saku, selebaran dan bunga dari kertas.

Ketua Departemen Pengmas BEM ITS, Andik Erwansyah memaparkan bahwa tujuan dari aksi tersebut adalah untuk meningkatkan kepedulian warga ITS terutama mahasiswa terhadap lingkungan, selain dengan memberikan pengetahuan terkait kondisi ligkungan saat ini. Semuanya telah termaktub dalam pembagian buku saku yang berjudul Every Day is Earth Day.

“Satu hal yang menjadi poin aksi kami adalah penyadaran, karena sebenarnya sudah banyak yang tau akan kondisi lingkungan kita yang memprihatinkan. Namun kepedulian mereka untuk menjaga ligkungan kita yang masih harus ditingkatkan,” ungkap Andik lagi.

Dalam buku saku yang dibagikan telah dijelaskan secara lengkap terkait pemanasan gobal dan efek rumah kaca beserta efek yang ditimbulkannya. Selain itu juga dicantumkan fakta-fakta terntang kondisi bumi dan beberapa musibah akibat dari pemanasan global. Sebagai contoh adalah hilangnya atau mencairnya es yang ada di kutub.

Hal menarik dari buku saku tersebut adalah diterakannya upaya pencegahan pemanasan global yang dapat dierapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti meminimalisir penggunaan plastic, mengganti lampu bohlam dengan lampu CFL yang lebih ramah ligkungan karena hemat energi, meminimalkan penggunaan kertas dengan fotocopy bolak balik, menanam pohon atau bunga disekitar rumah, dan beberapa tips lainnya.

Selain aksi tersebut, BEM juga mengirimkan bunga dalam sebuah pot kepada pihak birokrasi dan semua HMJ yang ada di ITS. Dalam pot tersebut terdapat berbagai tulisan terkait kepedulian untuk menjaga lingkungan. “Tindakan ini merupakan hal konkret walau sederhana agar semuanya tetap mengingat akan hari bumi, ingat akan lingkungan hidup yang harus terus dijaga,” ujar Andik.

Di tempat terpisah, PLH Siklus juga turut memperingati Hari Bumi dengan menggelar aksi serta long march dari Taman Bungkul menuju Gedung Grahadi bersama organisasi lingkungan hidup lainnya yang ada di Surabaya. (mtb/ jie ).