Selama ini kegiatan bersifat militer yang biasa dilakukan oleh segenap anggota Menwa ITS nyaris tak tersentuh oleh mahasiswa pada umumnya dan terkesan eksklusif. Kebanyakan mahasiswa berpikir bahwa kegiatan yang bersifat militer seperti airsoft gun ini tidak diperuntukkan untuk orang sipil. Hal ini disanggah oleh koordinator Menwa ITS, Antonius Dian Darmawan.

“Memang persepsi kebanyakan mahasiswa selama ini mengannggap bahwa menwa adalah orang militer padahal bukan, kita cuma belajar militer, dan selain menwa juga berhak untuk mengikuti kegiatan yang bersifat militer seperti airsoft gun ini,” ujar Anton yang juga mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan ITS ini.

Untuk itu, melalui event I/O Menwa ITS memanfaatkannya dengan kenalkan airsoft gun melalui beberapa format antara lain, pengenalan senjata, tembak target, tak-tik regu, dan simulasi penyerangan.

Tentu hal ini menjadi sangat menarik bagi mahasiswa ITS khususnya bagi mahasiswa baru 2006. Pemandangan yang asing dilihat. Membawa replika senjata dengan keadaan seperti aslinya dan terkesan berada di medan perang sesungguhnya.

“Jadi memang soft gun ini bentuknya persis seperti senjata aslinya. Dengan perbandingan satu banding satu, maksudnya ukuran dan beratnya sesuai aslinya. Namun pelurunya terbuat dari mika,” jelas Sugi Harto selaku kaurdiklat (ketua urusan pendidikan dan pelatihan) Menwa.

Tak sekedar mengenalkan, kali ini Menwa ITS juga membuka pendaftaran bagi mahasiswa ITS yang berminat untuk bergabung dalam komunitas airsoft gun yang langsung dikoordinir Menwa ITS. Selain itu juga akan mendapat pelatihan secara profesional yang bekerjasama dengan komunitas airsoft gun Surabaya, Club Star dan pasukan elit Datasemen 88 dari Polri.

Kedepannya menwa ITS juga akan mengenalkan salah satu olahraga militer lainnya, terbang layang. ”Kita nantinya juga akan kenalkan terbang layang, tentu masih sangat asing, padahal kita sudah sering diajak latihan di Malang,” tambah Anton.(han/rif)