Diwawancarai ITS Online, Selasa (30/5) pagi, ketua umum (ketum) JMMI yang baru saja terpilih awal Mei 2006, Agung Iswadi, menjelaskan secara detail tentang perekrutan relawan terbuka ini. “JMMI dan BEM difokuskan untuk menggalang relawan untuk Yogya. Kami buka rekrutment saja, untuk selanjutnya YDSF (Yayasan Dana Social Al Falah, Red) lah yang nantinya akan menangani,” terang mahasiswa jurusan Fisika MIPA angkatan 2003 ini. Misalnya, lanjut Agung, terkait dalam persoalan operasional, transportasi, tempat bermalam dan lainnya.

Perekrutan relawan ini dimulai sejak Selasa (30/5). Mengenai pemberangkatan, akan segera diawali besoknya. “InsyaAllah gelombang pertama akan kita berangkatkan mulai Rabu. Memang, kita akan kirim dalam beberapa gelombang,” ujarnya. Sebenarnya, ungkap agung, dari pihak YDSF sendiri menginginkan para relawan akan ditempatkan selama sebulan. “Tapi karena saat ini kita sudah mendekati UAS, sehingga rencananya akan dikirim beberapa hari saja lalu balik lagi. Untuk itu, kami terima relawan sebanyak-banyaknya,” papar mantan ketua Kajian Jurusan fisika ini.

Para relawan itu, imbuh Agung, nantinya akan dijadikan tim lapangan di sana. “Nanti terserah YDSF mereka akan ditempatkan dimana,” tandasnya. Walaupun demikian, JMMI pun telah mengirimkan tim surveyornya ke Yogya. “Tim kami yang terdiri dari tiga orang baru saja kembali pagi tadi (Selasa, Red). Mereka berangkat Minggu malam,” tuturnya. Dari hasil pemantauannya, lanjut Agung, daerah yang paling parah adalah Bantul. “Kondisi di Bantul benar-benar parah. Untuk tidur saja sulit. Bahkan banyak penduduk yang kehujanan sehari semalam tanpa tempat berteduh,” cerita Agung.

Untuk itu, Agung pun berpesan, bagi yang berkenan mendaftar menjadi relawan, agar segera menghubungi Sekretariat Putra (Sekpa) JMMI, cp : 0315931221 atau dapat mengontak Eko di 03160410895. Atau dapat langsung datang ke sekretariat JMMI (utara Masjid manarul Ilmi ITS) maupun sekretariat BEM ITS. JMMI pun telah memasang spanduk rekrument ini dengan latar hitam yang dipasang di selatan Masjid ITS. “Ini terbuka bagi putri maupun putra. Insya Allah untuk masalah teknik, YDSF yang membantu menangani,” katanya. (th@/rin)