Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Drs Rasio MSi, saat membuka program itu mengatakan, peningkatan mutu pendidikan bidang sains ada di tangan guru karena itu kualitas guru menjadi sangat penting dalam menentukan mutu pendidikan. ”Guru menjadu penentu didalam peningkatan mutu pendidikan. Ia tidak hanya dibutuhkan atau diperlukan dalam pembinaan dan evaluasi, tapi juga didalam proses pendidikan dan penyampaian,” katanya.

Untuk itulah, kata Rasio menambahkan, program yang merupakan rangkaian untuk memilih guru pendamping siswa SMP didalam mengikuti Olimpiade MIPA tahun 2006 diharapkan hasilnya tidak berhenti sampai kegiatan usai. ”Saya berharap paling tidak melalui kegiatan ini para guru mempunyai pengalaman untuk mempersiapkan dan menularkan pengetahuan yang didapat kepada para siswa dalam rangka persiapan ujian nasional,” katanya.

Dikatakannya, dalam Unas, Matematika merupakan salah satu tolok ukur mutu pendidikan. Saat ini mata pelajaran matematika masih dianggap sesuatu yang sulit dan menyulitkan. Dan, melalui program ini, diharapkan dapat menjadi bekal bagi peningkatan mutu mata pelajaran matematika SMP di Unas nanti.

Sementara itu dalam sambutannya Rektor ITS Prof Dr Ir Mohammad Nuh DEA mengatakan, bagi ITS keikutsertaan dalam peningkatan mutu pendidikan sains di SMP, tidak lain bagian dari keinginan menumbuhkembangkan kemampuan para guru di bidang eksakta. ”Ini merupakan tugas mulia, karena itu ITS berharap akan ada hasil yang dapat dibawa pulang dan disebarluaskan kepada para peserta didik di sekolah para peserta,” katanya.

Seperti diketahui ITS telah diberi kepercayaan oleh Dirjen Dikdasmen untuk melakukan peningkatan mutu pendidikan bidang sains dalam rangkai persiapan siswa SMP di Jatim mengikuti Olimpiade MIPA. Serangkaian kegiatan itu diwujudkan dengan melakukan pelatihan kepada para siswa terpilih sekaligus memilih guru pendamping bagi para siswa. (humas/asa)