Antusiasme pengunjung dalam pameran Spasial 2018

Kampus ITS, ITS News-Mahasiswa Departemen Desain Interior Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali  memamerkan berbagai karya seni dalam gelaran Spasial 2018. Gelaran kali ini mengusung tema Kota Kotak. Pengunjung disuguhkan karya apik dengan konsep modern selama dua hari mulai Jumat(16/2).

Jika sebelumnya Spasial menyajikan konsep alami, tahun ini Spasial hadir dengan sentuhan kekinian pada karya-karya yang dipamerkan. Karya  tersebut antara lain furniture, maket desain interior, sketsa, keramik, lampu meja, vas bunga, dan kerajinan lainnya.

Karya-karya ini merupakan buah kreatifitas dari tangan mahasiswa Desain Interior ITS secara individu maupun yang tergabung dalam komunitas.  Terdapat tiga komunitas yang menyumbang karya pada  Spasial. Maket desain rumah karya dari Komunitas Cilikane, modeling tiga dimensi karya Komunitas Vertex,  dan sketsa karya Komunitas Titikhilang.

Ketua panitia Spasial 2018, Indianna Putri Dharmawan mengutarakan  karya yang dipamerkan kali ini tidak hanya menunjukkan sisi keindahan tetapi juga sisi fungsional yang mampu menyelesaikan permasalahan ekonomi masyarakat Kecamatan Tanggulangin.

Permasalahan yang disoroti ialah masih lemahnya ekonomi masyarakat Kecamatan Tanggulangin sementara yang masih belum dapat memaksimalkan penggunaan kulit perca.

Dengan sentuhan ilmu desain interior material kulit perca di Kecamatan Tanggulangin disulap menjadi barang yang lebih bernilai, seperti jam dinding, vas bunga, kotak tisu, bingkai foto, wadah majalah dan lain sebagainya.

“Dengan melihat masyarakat modern yang sangat antusias dengan interior, diharapkan mampu menambah daya tarik dan pendapatan masyarakat Tanggulangin sendiri,” jelasnya sembari tersenyum.

Aldike exile, salah satu pengunjung mengungangkapkan kekagumannya pada karya yang dipamerkan pada Spasial 2018. “Karya yang ditampilkan di Spasial selalu keren dan sesuai dengan tema. Meskipun sudah dua kali mengikuti pameran ini saya merasa selalu mendapat ilmu baru dengan menjadikan pameran ini sebagai refrensi di bidang desain interior,” ungkap mahasiswi Desain Interior Universitas Brawijaya Malang tersebut (jun/jel)